Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi pembicara utama pada BCG and AC Ventures Report Launch dengan tema "Shaping The Future of Fintech in Indonesia", Jakarta, Rabu (29 Mar).
Wamendag mengungkapkan, industri fintech mengalami kemajuan positif seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi. Subsektor fintech Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan rata-rata 39% per tahun dan tertinggi kedua di antara negara-negara G20 selama masa pandemi Covid-19 hingga tahun 2023.
Wamendag menjelaskan bahwa nilai ekonomi layanan pembayaran digital pada tahun 2022 mencapai USD 266 miliar atau tumbuh sebesar 13% dibandingkan tahun 2021 dan diproyeksikan akan tumbuh 17% di angka USD 421 miliar pada tahun 2025.
Untuk meningkatkan layanan kemudahan, pemerintah melalui Bank Indonesia terus memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai standar nasional QR untuk mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Kemendag telah mendorong pemanfaatan QRIS sebagai salah satu program digitalisasi perdagangan, antara lain melalui program Digitalisasi Pasar Rakyat dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan target 1000 pasar rakyat dan 1 juta UMKM (250.000 pedagang pasar rakyat dan 750.000 pedagang non pasar rakyat).
.