Search

Pertemuan Wamendag RI dengan Dewan Bisnis ASEAN-Selandia Baru (ANZBC)

  Dengarkan Berita Ini


Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha Selandia Baru yang tergabung dalam Dewan Bisnis ASEAN-Selandia Baru (ASEAN-New Zealand Business Council/ANZBC) di Auckland, Selandia Baru, pada Senin (30/6).

Wamendag Roro mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen memajukan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif sesuai visi ekonomi Presiden Prabowo. Kolaborasi yang erat dengan negara mitra yang memiliki kesamaan pandangan, seperti Selandia Baru, sangat penting untuk menguatkan hubungan perdagangan di tengah deglobalisasi dan peningkatan tren proteksionisme saat ini. Sektor perdagangan dan energi terbarukan memiliki potensi besar untuk dieksplorasi dalam mendukung perdagangan yang berkelanjutan di kawasan.

Wamendag Roro menyatakan bahwa Indonesia memiliki tenaga kerja yang muda dan terampil, sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan mobilisasi talenta global dan inovasi hijau. Ia optimistis dan percaya diri bahwa ketahanan ekonomi Indonesia saat ini menunjukkan prospek bisnis yang atraktif dan menguntungkan bagi kerja sama pelaku usaha Indonesia dan Selandia Baru.

Hadir pada pertemuan tersebut para pelaku usaha Selandia Baru yang bergerak antara lain di bidang pertanian, energi terbarukan, kopi, dan perbankan; serta diaspora Indonesia yang menjalankan bisnis di Selandia Baru, yaitu Punjas Group, Star Invetments, Xcelerate International, Truth or Dare Cocktail Bar, Prestige Holdings New Zealand, Fabulous Work Group Limited, dan Be Specialty Coffee Roasters yang bergerak di bidang makanan dan minuman (mamin) olahan, logistik, dan teknologi informasi.

Pihak ANZBC menyatakan bahwa Selandia Baru merupakan negara dengan sarana infrastruktur pertanian yang sangat baik. Oleh karena itu, peluang untuk ekspor produk-produk penunjang pertanian seperti pupuk dan ban untuk kendaraan pertanian masih sangat terbuka. Demikian juga dengan kerja sama peningkatan kapasitas dan daya saing petani.

Pada kesempatan ini, Wamendag Roro didampingi Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Deden Muhammad Fajar Shiddiq.