Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti melepas ekspor komoditas kopi sebanyak 57,6 ton dari Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Subang ke Tiongkok di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (28 Juli).
Wamendag menyatakan, Kementerian Perdagangan memiliki instrumen kebijakan yang inovatif dan strategis, yaitu Sistem Resi Gudang (SRG) yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). SRG bukan hanya sekadar instrumen tunda-jual dan pembiayaan, tetapi juga pemberdayaan dan penguatan daya saing perdagangan komoditas Indonesia di pasar global.
Wamendag menambahkan, ekspor komoditas kopi ini dilakukan dari gudang SRG yang dikelola oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah (KPGLB). KPGLB telah memiliki kerja sama (kontrak) ekspor komoditas kopi dengan pembeli di beberapa negara seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, Vietnam, serta Tiongkok sebagai pasar ekspor terbaru.
Wamendag Roro menyampaikan bahwa di tengah dinamika global saat ini, Indonesia tetap berupaya untuk meningkatkan ekspor ke lintas negara. Tantangan ekonomi global terkait penurunan pasokan untuk berbagai komoditas krusial, termasuk kopi, akibat perubahan iklim serta adanya peningkatan permintaan global yang konsisten. Hal ini menjadi peluang strategis bagi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia.
Kepala Bappebti dalam laporannya menjelaskan mengenai capaian implementasi SRG di Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2020–2024, nilai transaksi SRG rata-rata tumbuh sebesar 112 persen. Sementara, pada tahun 2025, hingga 16 Juli, nilai transaksi Resi Gudang mencapai Rp583,84 miliar dengan nilai pembiayaan Rp285,9 juta yang disalurkan oleh 7 lembaga pembiayaan bank maupun bukan bank, yaitu Bank BJB, Bank BRI, Bank BSI, Bank Aceh Syariah, Bank Kalsel, Bank Jatim, dan PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Ivan Fithriyanto; Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas, Heryono Hadi Prasetyo; Kepala Biro Perundang-Undangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas, Franciska Simanjuntak; Kepala Biro Pengawasan dan Penindakan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas, Matheus Hendro Purnomo; Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Ima Siti Fatimah; dan Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita.