Menteri Perdagangan, Budi Santoso dan Bupati Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud meresmikan Export Center Balikpapan dan Batam yang diselenggarakan secara hibrida di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (1 Agt).
Mendag Busan menyampaikan bahwa peresmian dua Export Center merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekosistem ekspor nasional, khususnya bagi pelaku UMKM. UMKM yang ingin ekspor harus memiliki inovasi dan daya saing tinggi, serta mampu beradaptasi dengan permintaan pasar global.
Mendag Busan mengatakan, Kemendag memiliki program UMKM Berani Inovasi Berani Adaptasi (BISA) Ekspor. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan peran perwakilan perdagangan (perwadag) yang ada di luar negeri untuk memperluas pasar ekspor melalui business pitching dan business matching. Sejak Januari hingga Juli 2025, program UMKM BISA Ekspor telah memfasilitasi sebanyak hampir 800 UMKM.
Selanjutnya Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi mengungkapkan, capaian kinerja Export Center pada periode 2024 hingga Juni 2025 menunjukkan hasil yang positif. Export Center telah melayani sebanyak 4.078 konsultasi dan pendampingan kepada pelaku usaha ekspor danmenghasilkan transaksi ekspor senilai USD140,15 juta.
Pada kesempatan tersebut, Mendag Busan bersama Gubernur Kaltim meninjau Export Center Balikpapan dan galeri UMKM Balikpapan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemendag, Isy Karim; Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Bayu Wicaksono Putro; Kepala Biro Umum Kemendag, Krisna Ariza; Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemendag, Ni Made Kusuma Dewi.