Guna memantau stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Kementerian Perdagangan meninjau langsung ke beberapa tempat di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 15–16 Desember 2019. Pada peninjauan kali ini, Kemendag diwakili Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tjahya Widayanti.
Peninjauan diawali ke ritel modern Lotte Grosir, Pamella Setu Supermarket, dan Superindo. Di ketiga ritel modern ini, harga bapok sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu beras premium, gula pasir, minyak goreng, daging sapi beku, dan daging ayam broiler.
Selanjutnya, pemantauan pasokan dan harga bapok dilakukan di Pasar Kranggan dan Pasar Beringharjo. Hasil pantauan di kedua pasar rakyat tersebut menunjukkan ketersediaan pasokan yang cukup dan harga relatif stabil. Berdasarkan pantauan di Pasar Beringharjo, beras medium dijual dengan harga Rp9.500--10.000/kg, beras Bulog Rp9.000/kg, beras premium Rp10.000--13.000/kg, gula pasir Rp12.500/kg, minyak goreng curah Rp11.000/liter, daging ayam Rp33.000/kg, daging sapi Rp115.000/kg, cabai merah keriting Rp27.000/kg, cabai merah besar Rp25.000/kg, cabai rawit merah Rp30.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, dan bawang putih Rp26.000/kg.
"Secara umum, harga bapok seperti beras, gula, dan minyak goreng di Yogyakarta relatif stabil. Untuk pasokan, tidak ada kendala berarti dari sisi ketersediaan dan pendistribusian di Kota Yogyakarta. Kondisi harga-harga tersebut diprediksi stabil hingga akhir tahun mengingat distribusi pasokan bapok terpantau lancar," ujar Tjahya
Dari total 15 daerah pantauan, Yogyakarta merupakan daerah terakhir yang dikunjungi. Sebelumnya, pantauan telah dilakukan di 14 daerah lainnya, yaitu Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat sebagai daerah yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal.
.