Search

Kemendag Gelar FGD Adaptasi Produk Teh Indonesia

  Dengarkan Berita Ini


Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Merry Maryati membuka secara daring Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion/FGD) Adaptasi Produk Teh Indonesia yang digelar di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (29 Jan). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kemendag dalam rangka pengembangan produk dan perluasan pasar untuk meningkatkan ekspor produk teh.

Direktur Merry berharap, kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebagai wadah bagi para pelaku industri teh Indonesia untuk memperbarui pengetahuan dan saling bertukar pikiran. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk teh sesuai tren global.

Lebih lanjut, Direktur Merry menyampaikan bahwa melalui sinergi para pemangku kepentingan, para pelaku usaha di sektor teh diharapkan mampu berinovasi, mendiversifikasi pasar, dan membangun brand awareness produk teh Indonesia di mata konsumen lokal maupun global.

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini para praktisi, peneliti, pegiat ekspor teh Indonesia, dan pemangku kepentingan terkait, yaitu perwakilan Asosiasi Teh Indonesia (ATI), Sila Artisan Tea, Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI), Swiss Import Promotion Programme (SIPPO), serta Atase Perdagangan Indonesia di Philipina.

Saat ini, Indonesia masih menempati posisi ke-14 sebagai negara pengekspor teh dengan nilai ekspor sebesar USD 89,9 juta. Adapun negara tujuan utama teh Indonesia antara lain Malaysia, Rusia, Australia, Amerika Serikat, dan Thailand.

Produk teh juga telah mengalami diversifikasi yang cukup luas. Sebelumnya, teh hanya dikonsumsi sebagai minuman, kini bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kesehatan dan kecantikan karena kandungan mineral dan vitamin yang dimiliki sangat bermanfaat bagi kesehatan.