Search

Export Coaching Program Tahap Pertama di Jawa Timur

  Dengarkan Berita Ini


Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Verifikasi Perusahaan untuk Export Coaching Program (ECP) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16 Mar). Kegiatan ini diikuti oleh 40 pelaku usaha dari berbagai jenis produk, seperti perkebunan, fesyen, makanan, minuman, serta kayu dan produk kayu.

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Heryono Hadi Prasetyo mengatakan bahwa Export Coaching Program merupakan program pendampingan untuk pelaku usaha berorientasi ekspor yang dilaksanakan dalam 8 tahapan selama 8—12 bulan. Tujuan program pendampingan ini adalah agar para pelaku usaha mampu menjalankan bisnis ekspornya secara efektif sehingga dapat melakukan ekspor secara mandiri.

Kepala BBPPEI menjelaskan, permasalahan yang sering dihadapi oleh pelaku usaha Indonesia adalah keterbatasan kapasitas produksi, SDM, dan permodalan. Selain itu, terdapat pula hambatan pada persyaratan, kemampuan riset, promosi, serta pengetahuan tentang regulasi ekspor, baik di dalam negeri maupun di negara tujuan ekspor.

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Internasional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Eddi Wiyono menyatakan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang mempunyai kontribusi besar bagi kinerja ekspor nasional. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Nasional pada periode Januari 2021, Jawa Timur termasuk dalam tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional sebesar USD 1,51 miliar (9,88%).

Eddi memberikan apresiasi atas dipilihnya kembali Jawa Timur sebagai tempat diselenggarakannya ECP tahun 2021. Hal tersebut dikarenakan program ini telah mampu mendorong peningkatan nilai ekspor nonmigas Jawa Timur melalui peningkatan jumlah eksportir baru, serta eksportir lama dengan pengembangan produk dan penetrasi pasar yang baru.

Tercatat, Export Coaching Program di Jawa Timur pada tahun 2020 telah menghasilkan 11 IKM eksportir dari total 25 IKM peserta dengan total nilai ekspor USD 336,390.19 yang terdiri dari furnitur, kopi, sukun, pellet dan kerajinan kayu, mi kering, lantai kayu, mesin pengolah makanan, produk kecantikan, serta tepung/produk singkong dengan negara tujuan ekspor Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Nigeria, Arab Saudi, Australia, dan Malaysia.