Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi narasumber pada 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) di Padma Resort Legian, Bali, Kamis (10 Nov).
Wamendag mengatakan bahwa manfaat ekonomi digital yang ada saat ini perlu terus ditingkatkan dan diperluas penggunaannya, tidak hanya dari sisi konsumsi, tetapi juga sisi produksi dan logistik. Dengan demikian, hal tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Wamendag juga menjelaskan mengenai perdagangan aset kripto yang merupakan bagian dari ekonomi digital yang sedang berkembang di Indonesia. Konsep kripto dan blockchain nantinya akan memberikan pengaruh luas dan intensif dalam berbagai sektor. Oleh karena itu, aset kripto harus diatur oleh negara.
Perdagangan fisik aset kripto di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini berkembang cukup masif. Pada tahun 2021, nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia tercatat sebesar Rp859,4 triliun dan pada tahun 2022, hingga September tercatat sebesar Rp266,9 triliun. Hal ini tentu menjadi tantangan dan peluang bagi seluruh pemangku kepentingan untuk dapat menciptakan suatu ekosistem perdagangan fisik aset kripto yang bergairah.
Perdagangan fisik aset kripto di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini berkembang cukup masif. Pada tahun 2021, nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia tercatat sebesar Rp859,4 triliun dan pada tahun 2022, hingga September tercatat sebesar Rp266,9 triliun. Hal ini tentu menjadi tantangan dan peluang bagi seluruh pemangku kepentingan untuk dapat menciptakan suatu ekosistem perdagangan fisik aset kripto yang bergairah.
Kegiatan IFS sejalan dengan Presidensi Indonesia di G20 mengangkat tema Moving Forward Together – The Role of Digital Finance & Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability. Kegiatan ini turut dihadiri Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan; Ketua OJK, Mahendra Siregar; dan Ketua AFTECH. (apn)