Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional selaku Ketua Dewan International Coffee Organization (ICO), Iman Pambagyo memimpin Pertemuan Dewan International Coffee Organization (ICO) Sesi ke-127 secara virtual pada 10–11 September 2020. Pertemuan dihadiri oleh perwakilan 29 negara anggota ICO dari negara eksportir dan importir dan entitas organisasi internasional.
Pertemuan Dewan ICO ke-127 didahului dengan pertemuan industri kopi yang tergabung dalam CEO and Global Leaders Forum (CGLF) pada tanggal 9 September 2020. Sektor pemerintah yang tergabung dalam Dewan ICO bersama sektor industri kopi dunia dalam CGLF menyepakati Komunike Bersama melalui pembentukan aksi bersama dan peta jalan.
Kolaborasi sektor pemerintah dan swasta di ICO juga ditunjukan dengan pembentukan Gugus Tugas Pemerintah-Swasta (Coffee Public-Private Task Force/CPPTF). Plh. Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional, Antonius Yudi Triantoro menjadi salah satu Sherpa/Anggota dalam Gugus Tugas yang beranggotakan 15 negara anggota ICO dan industry champion sektor kopi, seperti Nestle, Illy, Jacobs Douwe Egberts (JDE), dan Starbucks.
Dorongan untuk menyelesaikan krisis harga kopi dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 terhadap sektor kopi dunia mendorong ICO untuk lebih aktif berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan non-pemerintah, seperti LSM, lembaga keuangan, dan lembaga pembangunan lainnya untuk menjadi sektor kopi dunia lebih inklusif, berketahanan, dan berkelanjutan.
Program ICO lainnya sebagai respons terhadap dampak pandemi Covid-19 adalah peluncuran Coffee Development Report (CDR) 2020. Jurnal kopi yang diterbitkan ICO ini merupakan terbitan kedua setelah diluncurkan pertama kali pada 2019. Pada tahun ini, CDR mengangkat judul: ‘Evolusi dan Pertemuan Rantai Nilai Kopi – Sektor Kopi yang Berkelanjutan, Inklusif, dan Berketahanan.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional menutup pertemuan dewan dengan menyampaikan terima kasih atas dukungan Sekretariat Dewan Kopi Internasional dan negara anggota pada periode kepemimpinannya di tahun kopi 2019/2020 untuk menyelesaikan berbagai agenda di ICO, utamanya dalam menyelesaikan berbagai krisis dan tantangan terhadap sektor kopi dunia.