Search

Paviliun Indonesia di Pameran SIAL Montreal 2024

  Dengarkan Berita Ini


Duta Besar RI Ottawa, Daniel Tumpal Simanjuntak didampingi Atase Perdagangan RI Ottawa, Mahdewi Silky; Kepala ITPC Vancouver, Andri Satria Permana; dan Executive Director Trade Fasilitation Office (TFO) Canada, Steve Tipman meresmikan Paviliun Indonesia di Pameran SIAL Canada 2024 di Montreal, Kanada, pada Rabu (15 Mei). SIAL Canada merupakan pameran makanan dan minuman terbesar di bagian utara Amerika yang terafiliasi dengan Pameran SIAL Dunia yang berpusat di Prancis. Di Kanada, lokasi pameran ini diadakan secara bergantian setiap tahunnya, antara Toronto dan Montreal dengan diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai negara, serta dihadiri 20.000 buyers dari Kanada, Amerika Serikat, dan 75 negara lainnya. Tahun ini, SIAL Canada diselenggarakan di Montreal pada 15--17 Mei 2024.

Dalam Pameran SIAL Canada 2024, Paviliun Indonesia memperoleh kesempatan untuk memperkenalkan beragam produk khas Indonesia yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air.

Paviliun Indonesia mengikutsertakan tujuh perusahaan yang pemilik atau penggeraknya adalah perempuan. Ketujuh perusahaan itu merupakan seleksi program kerja sama Women in Trade antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan TFO. Keikutsertaan tersebut mengedepankan komitmen Indonesia terhadap pemberdayaan perempuan dalam perdagangan lintas negara, khususnya Indonesia dengan Kanada.

Paviliun Indonesia mengusung 10 ekshibitor, yaitu PT Alam Scientia Asia, PT Ampera Wira Wijaya, CV Ikapeksi Agro Industri, Aliet Green, PT East Indo Fair Trading, PT Dwipa Niaga Lestari, PT Profil Mitra Abadi, PT Mayora Indah, Archipelago Foods Distributor, dan Exotique Food. Produk yang ditampilkan antara lain kopi khas Indonesia, keripik tempe, keripik buah, biskuit, gandum instan, bumbu instan, gula kelapa, kecap asin, serta camilan khas Indonesia lainnya.

Melalui partisipasi pada SIAL Canada 2024, perwakilan Indonesia di Kanada menargetkan untuk mendapatkan nilai transaksi sebesar USD 4,2 juta atau setara dengan Rp67,5 miliar. Partisipasi ini merupakan wadah untuk bertemu langsung dengan buyer potensial dan mendiskusikan potensi pembelian produk asal Indonesia untuk pasar Kanada.

.