Search

Wamendag Catat Digitalisasi 300 ribu Lebih Pedagang di Pasar Rakyat

  Dengarkan Berita Ini

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti dalam acara WhatsApp Business Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (12/8/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

"Per Juli 2025, sebanyak 6.115 pasar rakyat dan 317.429 pedagang pasar rakyat telah terdigitalisasi"

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mencatat 317.429 pedagang di pasar rakyat dan 6.115 pasar rakyat telah terdigitalisasi per Juli 2025, terhitung sejak Januari 2025.

“Per Juli 2025, sebanyak 6.115 pasar rakyat dan 317.429 pedagang pasar rakyat telah terdigitalisasi,” ucap Roro dalam acara WhatsApp Business Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa.

Roro menyampaikan bahwa digitalisasi pasar rakyat telah menjadi program Kementerian Perdagangan yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam kegiatan operasional pasar rakyat, termasuk jual-beli, pemasaran dan pembayaran.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa digitalisasi untuk pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak hanya mengenai onboarding ke platform perdagangan daring atau e-commerce, tetapi juga mengenai pemanfaatan platform digital untuk mendukung aktivitas perdagangan.

“Harapannya melalui kerja sama, kolaborasi lintas sektor, kementerian dan pemangku kepentingan, harapannya sinergi tersebut bisa terealisasikan,” ucap Roro.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung pentingnya peran UMKM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM, kata dia, berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.

Selain itu, Roro juga menyoroti lebih dari 60 persen pelaku UMKM adalah perempuan.

Dengan demikian, Roro berharap penyediaan platform digital untuk UMKM dapat memberdayakan perempuan maupun laki-laki, serta menambah persentase masyarakat produktif.

“Dengan harapan, persentase masyarakat yang produktif semakin meningkat, sehingga bisa berkontribusi lebih banyak lagi bagi pertumbuhan ekonomi nasional kita,” kata Roro.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (yoy) dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp5.947 triliun.

Berdasarkan data BPS, lapangan usaha yang memberi kontribusi terbesar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan pertambangan dengan total 63,59 persen dari PDB.

Dari sisi pengeluaran, pada kuartal II 2025, secara tahunan seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali konsumsi Pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen pada kuartal II dan PMTB tumbuh 6,99 persen.

Sedangkan, ekspor juga naik 10,67 persen. Penyumbang terbesar masih dari konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 2,64 persen dari 5,12 persen.

Penulis: Putu Indah Savitri

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (antaranews.com)

  • Share