Resmi Ditutup, Trade Expo Indonesia Raup Transaksi Rp 472,8 Triliun
Kementerian Perdagangan resmi menutup pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-38 di Jakarta, Rabu (20/12/2023). (KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA)
JAKARTA, KOMPAS.com - Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 resmi ditutup dengan meraup potensi transaksi sebesar Rp 472,8 triliun.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengungkapkan, nilai ini jauh melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yakni sebesar 11 miliar dollar AS. “Capaian potensi transaksi TEI 2023 yang sebesar 30,5 miliar dollar AS atau senilai Rp 472,8 triliun ini mencakup transaksi dagang secara daring, luring, dan investasi. Capaian tersebut jauh melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar 11 miliar dollar AS," ujarnya saat penutupan TEI di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Menurut dia, dengan capaian ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia terbukti tangguh di tengah tantangan ekonomi global. “Di tengah berbagai tantangan global yang membayangi, diantaranya perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut serta pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat setelah pandemi, kita berhasil menunjukkan pada dunia bahwa kinerja ekspor mampu bertahan dan ekonomi Indonesia terbukti tangguh," ungkapnya.
Lebih lanjut Didi memaparkan, produk penyumbang transaksi terbesar yaitu batubara dengan nilai transaksi mencapai 13,80 miliar dollar AS, produk kimia dan kimia organik 3,73 miliar dollar AS, produk manufaktur lainnya 3,35 miliar dollar AS, tenaga kerja formal 2,7 miliar dollar AS, dan produk elektronik 653 juta dollar AS.
Adapun negara penyumbang transaksi terbesar selama TEI 2023 yaitu, India dengan nilai transaksi mencapai 7,58 miliar dollar AS, Malaysia 6,32 miliar dollar AS, Tiongkok 5,59 miliar dollar AS, Arab Saudi 2,86 miliar dollar AS, dan Filipina 926,97 juta dollar AS.
Didi mengatakan, selama gelaran TEI 2023, Kemendag menggelar berbagai kegiatan untuk memfasilitasi pelaku usaha Indonesia dan mitra dagang dari berbagai negara. Kegiatan tersebut yaitu penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berhasil memfasilitasi 242 komitmen dagang antara eksportir Indonesia dengan pelaku usaha dari 32 negara mitra dengan nilai transaksi mencapai 24,37 miliar dollar AS.
Selain itu, TEI ke-38 juga berhasil menggelar konsultasi bisnis (business counseling) yang memfasilitasi 985 pelaku usaha, penjajakan kerja sama bisnis (business matching) sebanyak 144 pertemuan dengan capaian transaksi sebesar 20 juta dollar AS serta menggelar 43 forum & seminar. Pada gelaran tahun ini, TEI diikuti sebanyak 1.200 peserta. Para peserta pameran terbagi dalam 7 kategori produk, yaitu Food & Beverages, Home Living; Chemical, Energy & Industrial Product, Digital & Services, Medical Equipment & Healthcare, Beauty & Personal Care; serta Fashion, Textile & Accessories.
Dari segi pengujung, TEI 2023 telah dihadiri sebanyak 39.000 pengunjung. Khusus secara luring, TEI 2023 dihadiri lebih dari 33.000 orang dari 116 negara. Sedangkan secara daring, TEI 2023 berhasil menarik 5.600 pengunjung dari 46 negara.
Dia pun berharap getaran pameran internasional ini bisa tetap diselenggarakan dengan terus mempromosikan produk Indonesia ke pasar global dan meningkatkan akses pasar dengan menginisiasi peluang. "Dengan memanfaatkan kerja sama perdagangan dalam berbagai fora dan optimalisasi teknologi digital, kami akan terus proaktif meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong peningkatan ekspor. Dengan ini, TEI ke-38 tahun 2023 resmi ditutup. Sampai jumpa di Trade Expo Indonesia ke-39 tahun 2024,” pungkasnya.
Penulis: Elsa Catriana, Erlangga Djumena
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (money.kompas.com)