Search

Perajin Buleleng Curhat ke Wamendag 2 Dekade Tak Pernah Ekspor

  Dengarkan Berita Ini

Perajin Buleleng Curhat ke Wamendag 2 Dekade Tak Pernah Ekspor


Foto: Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia (RI) Jerry Sambuaga saat berkunjung ke Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Jumat (22/9/2023). (Made Wijaya Kusuma/detikBali)

Buleleng - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga berkunjung ke Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (22/9/2023). Dia bertemu langsung dengan para perajin anyaman bambu yang menjadi salah satu ikon desa tersebut.

Di hadapan Jerry, para perajin meminta agar produk mereka bisa diekspor ke luar negeri. Salah seorang perajin, Ni Luh Ribrayanti, mengaku sudah sangat lama tidak mendapat pesanan dari luar negeri. Terakhir kali sebelum peristiwa bom Bali pada 2002 atau lebih dari dua dekade.

Kala itu mereka bisa mengekspor kerajinan melalui agen di Gianyar sampai ke Amerika, Dubai, Singapura, dan Jerman. Namun, setelah tragedi bom Bali yang menghantam dunia pariwisata, mereka belum pernah mengekspor hasil kerajinan lagi.

Ribrayanti sangat berharap Kemendag bisa mempromosikan kembali produk mereka. "Kami kangen dapat pesanan dari buyer karena hasilnya lumayan. Tapi, setelah bom Bali kami terkendala pasar bebas. Turis lebih suka keliling cari sampel mungkin supaya dapat harga yang murah," ujar Ribrayanti.

Selain ekspor, dia juga meminta kepada Jerry agar produk asli Buleleng itu bisa digunakan para pegawai di kementerian dan instansi pemerintah lain.

Hal serupa juga disampaikan oleh perajin lain, Putu Sinarjaya. Dia menyebut Desa Sidatapa dan Tigawasa merupakan pemasok terbesar anyaman bambu di Bali. Produk yang dihasilkan beraneka ragam, seperti interior, sokasi, dan sangkar ayam.

Namun, mereka belum bisa memasarkan produk ke luar negeri secara mandiri. Selama ini harus dijual ke Gianyar lebih dulu. Sinarjaya berharap di Buleleng bisa ada kargo agar bisa menjual produk ke luar negeri secara mandiri.

"Kami ekspor belum bisa secara pribadi. Akhirnya kami di baliaga yang memproduksi tapi yang di Gianyar yang terkenal. Mudah-mudahan ada kargo untuk pengiriman ke luar negeri," jelasnya.

Menanggapi permintaan perajin, Jerry berjanji akan mendorong produk lokal bisa diekspor ke luar negeri. Salah satu caranya, dengan memberikan pendampingan.

Pendampingan bisa melalui Pemerintah Daerah (Pemda) maupun Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPJEP).  "Kami mendorong produk agar siap ekspor. Pelatihan dari daerah juga sangat membantu. Nanti ke depannya bisa disiapkan produk yang siap diekspor. Tentunya ini melalui akses yang kami miliki," tandas Jerry.

Penulis: Made Wijaya Kusuma 


** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.detik.com)

  • Share