Search

Pemerintah Tambah Pasokan Daging Ayam 20 Persen untuk Stabilkan Harga saat Ramadan dan Idulfitri 2025

  Dengarkan Berita Ini

Pemerintah Tambah Pasokan Daging Ayam 20 Persen untuk Stabilkan Harga saat Ramadan dan Idulfitri 2025


Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. (Beritasatu.com/Bambang Ismoyo)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan bahwa pasokan daging ayam di pasar Tanah Air akan meningkat sebesar 20% selama Ramadan dan Idulfitri 2025. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan Budi setelah menggelar rapat dengan sejumlah pelaku usaha peternakan. Menurutnya, kebutuhan rata-rata daging ayam di Indonesia mencapai 300.000 ton per bulan, dan selama periode Ramadan serta Idulfitri, pasokan daging ayam akan ditambah sebanyak 20%.

“Tadi sudah disepakati bahwa kebutuhan per bulan rata-rata 300.000 ton, dan pasokan akan dinaikkan 20%. Semua pihak, termasuk peternak ayam dan produsen telur, telah menyetujuinya,” ujar Budi di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

Selain daging ayam, Budi juga memastikan bahwa pasokan telur ayam akan meningkat selama Ramadhan guna mengantisipasi lonjakan permintaan. “Pasokan aman, jadi kalau pasokan terjaga, harga juga seharusnya tetap stabil,” tambahnya.

Senada dengan Budi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga harga pangan agar tidak melebihi harga acuan atau harga eceran tertinggi (HET), sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya bersama Pak Mendag dan Pak Menko mendapat arahan langsung dari Presiden bahwa harga pangan tidak boleh melebihi harga acuan atau HET. Ini sudah menjadi komitmen yang terus kami jaga,” ujar Arief.

Arief juga menjelaskan bahwa satu-satunya komoditas yang diperbolehkan mengalami kenaikan harga adalah Gabah Kering Panen (GKP), sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan petani.

Sementara itu, untuk stok ayam ras, pemerintah memastikan bahwa jumlahnya dalam kondisi aman, dengan produksi tahunan berkisar 300.000-320.000 ton. Produksi ini akan ditingkatkan 20 persen guna mengantisipasi lonjakan permintaan saat Ramadan dan Idulfitri.

Terkait harga, Arief menyebut bahwa harga acuan penjualan (HAP) untuk ayam ras ditetapkan hingga Rp 40.000 per kg, terutama di wilayah yang menghadapi tantangan distribusi seperti Papua dan Maluku.

Namun, di Pulau Jawa, harga ayam masih stabil di kisaran Rp 37.000-Rp 38.000 per kg. Bahkan, beberapa perusahaan dengan jaringan 2.200 outlet menjual ayam dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp 34.000 per kg.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap harga ayam dan telur tetap stabil, serta masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idulfitri dengan tenang tanpa terbebani lonjakan harga pangan.

Penulis: Erfan Maruf

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (beritabersatu.com)

  • Share