Foto: Mendag Budi Santoso. (Foto: Aulia Damayanti/detikcom)
Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan transaksi ekspor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program penjajakan bisnis (business matching) Kementerian Perdagangan mencapai US$ 57,61 juta atau setara Rp 946 miliar (kurs Rp 16.421).
"Kita sudah ada transaksi sebesar US$ 57,61 juta, Januari-April itu kalau dirupiahkan misalnya Rp 16.500 sudah Rp 950 (miliar)," kata dia dalam acara Astra Export Champion: UMKM Bisa Ekspor, di Kemendag, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Penjajakan bisnis merupakan program Kemendag yang menyambungkan Atase Perdagangan dengan UMKM. Kemendag memiliki Atase Perdagangan atau perwakilan perdagangan di 33 negara.
"Setelah Bapak/Ibu tadi mempromosikan produknya, memperkenalkan produknya kemudian atase perdagangan dan ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) itu mencarikan buyer. Kalau sudah ada buyer, baru business matching. Nanti juga akan didampingi oleh pemerintah," terangnya.
Budi mengatakan saat ini melalui program tersebut, produk UMKM dominan telah masuk ke pasar Asia Tenggara, seperti Hong Kong, Malaysia, hingga Taiwan. Sementara ke pasar di luar Asia, salah satunya ke Arab Saudi.
"Karena produk UMKM tadi kan banyakan makanan minuman. Jadi kebanyakan itu negara-negara yang kita mempunyai banyak WNI. Seperti Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Arab Saudi juga banyak. Tetapi hampir semua negara Asia itu pasarnya memungkinkan untuk masuk produk UMKM kita," pungkasnya.
Penulis: Aulia Damayanti
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (detik.com)