Mendag Kunjungi Peternak di Blitar, Pastikan Stok Telur Aman Jelang Ramadan
Mendag bertemu dengan peternak ayam petelur di Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengunjungi koperasi peternak telur di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan kebutuhan stok telur aman menjelang Ramadan.
Pantauan detikJatim di lokasi, Budi meninjau kandang ayam petelur dan tempat produksi pakan ternak. Selanjutnya, ia juga berdialog singkat dengan para peternak.
"Hari ini kita ke salah satu peternak telur, Blitar penyumbang 30 persen kebutuhan telur nasional," kata Budi Santoso saat kunjungan di Blitar, Selasa (4/2/2025).
Budi menyebut, harga kebutuhan pangan masih cukup terjangkau saat mengunjungi Pasar Nglegok, Kabupaten Blitar. Termasuk, harga telur yang masih terjangkau.
"Tadi kita sudah ke pasar, semua harga terjangkau. Termasuk harga telur cukup terkendali, mari kita jaga sampai Lebaran. Dari Nataru sampai sekarang masih stabil, stok cukup untuk Ramadan nanti," terangnya.
Selain memastikan stok telur untuk Ramadan, Budi mengatakan, pihaknya juga akan memantau stok telur untuk kebutuhan program makan bergizi gratis (MBG). Menurutnya, program dari Presiden itu juga membutuhkan telur ayam sebagai salah satu pemenuhan gizi.
"Sambil berjalan kita pantau dengan kebutuhan program makan bergizi gratis. Karena juga membutuhkan telur, yang biasanya makan 1 butir telur sehari sekarang bisa 2 sampai 3 butir dan seterusnya," jelasnya.
Budi berharap, produksi telur bisa meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kemendag turut mengapresiasi inovasi peternak Blitar yang menciptakan tepung telur.
"Kami berterima kasih kepada peternak, mudah-mudahan program MBG bisa meningkatkan produktivitas peternak telur. Kemudian dengan inovasi-inovasi lainnya yang menjadi alternatif bagi kebutuhan industri makanan dan minuman," katanya.
Sementara itu, peternak ayam petelur, Sukarman mengaku telah meminta Kemendag memfasilitasi peternak untuk dapat diserap dalam program makan bergizi gratis. Sehingga, harga telur tetap stabil dan pemerintah lebih hemat dibandingkan membeli pada tingkat pedagang maupun tengkulak.
"Adanya Pak Menteri tadi kami sampaikan bahwa peternak bisa mencukupi kebutuhan MBG. Tadi disampaikan memang perlu koordinasi tingkat kementerian, harapan kami pemerintah tidak lewat pedagang karena harganya bisa lebih mahal," terangnya.
Sementara untuk harga telur saat ini, kata Sukarman yakni sekitar Rp 23 ribu per kilogram di tingkat peternak. Sementara harga sesuai HAP, yakni sekitar Rp 26 ribu per kilogram.
"Kalau harganya sebenarnya sesuai hap pemerintah itu Rp 26.500 di tingkat peternak, tapi sekarang masih Rp 23 ribu. Untungnya harga jagung masih relatif murah, Rp 5 ribu per kilo. Masih bisa diputar, jadi peternak tidak rugi banyak," tandasnya.
Penulis: Fima Purwanti
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (detik.com)