Mendag Harap Uni Emirat Arab Jadi Hub buat Masuk Perdagangan Timur Tengah
Foto: dok. Kemendag
Jakarta - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan berharap Indonesia dapat terus meningkatkan nilai perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan Bilateral antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab di hadapan Menteri Perdagangan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi.
Ia menyampaikan Indonesia dengan UEA sudah memiliki perjanjian komprehensif berupa Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE CEPA). Perjanjian ini sudah termasuk dengan turunan teknis yang meliputi 5 hal.
Adapun kelima peraturan teknis tersebut antara lain Penetapan Tarif Bea Masuk, Tata Cara Pengenaan Bea Masuk atas Barang Impor, Ketentuan Surat Keterangan Asal Barang dan Ketentuan Penerbitan Surat Keterangan Asal untuk Barang Asal Indonesia, Penerapan Tariff Rate Quota untuk Impor Barang Tertentu, serta Pedoman Pelaksanaan Skema Tariff Rate Quota untuk Impor Bahan Baku Plastik Tertentu.
Ia berharap isu teknis tersebut segera diselesaikan, sehingga implementasi IUAE CEPA dapat berjalan lancar. "Dengan perjanjian ini kita harap perdagangan dengan UAE semakin meningkat," ungkap Zulhas dalam Pertemuan Bilateral antara Indonesia dengan UEA di Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Dengan adanya kerja sama komprehensif ini, ia pun berharap UEA bisa menjadi hub untuk masuk ke perdagangan di kawasan Timur Tengah. "Untuk mengimplementasikan dan memperkuat hal ini, kita bangun joint committee yang akan terus menerus membahas hal tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengungkapkan Indonesia siap mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTT WTO Ministerial Conference) yang akan digelar di Abu Dhabi pada Februari 2024 mendatang.
Untuk diketahui, pertemuan bilateral ini berlangsung di sela-sela ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting 2023 di St Regis Hotel, Jakarta. Dalam pertemuan bilateral ini, Zulhas didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, serta Staf Khusus Mendag, Bara Krishna Hasibuan.
Penulis: Erika Dyah Fitriani
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (finance.detik.com)