Search

Mendag Dorong Optimalisasi I-UAE CEPA, Genjot Ekspor Produk Halal

  Dengarkan Berita Ini

Menteri Perdagangan Budi Santoso (kiri) bersama Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Thani bin Ahmed Al Zeyoudi (kanan) melakukan pertemuan bilateral di Gqeberha, Afrika Selatan, Jumat (10/10/2025). (ANTARA/HO-Kemendag)

"Kami berkomitmen memastikan implementasi Indonesia-UAE CEPA berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha kedua negara"

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso mendorong pelaku usaha Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memanfaatkan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), termasuk ekspor di sektor halal.

Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Thani bin Ahmed Al Zeyoudi di Gqeberha, Afrika Selatan, Budi menekankan bahwa perjanjian ini telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja perdagangan Indonesia dengan UEA.

"Kami berkomitmen untuk memastikan implementasi Indonesia-UAE CEPA berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha kedua negara, terutama dalam mendorong ekspor produk halal, ekonomi digital, dan investasi berkelanjutan," ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Kedua menteri juga membahas perkembangan Mutual Recognition Agreement (MRA) terkait bidang halal. Hal ini berhubungan dengan intensi kedua negara untuk membentuk gugus tugas (task force) bersama, yang dapat merumuskan mekanisme sertifikasi halal menjadi lebih sederhana dan efisien, termasuk di dalamnya pengembangan sistem penelusuran kehalalan (halal traceability).

Mendag juga menyampaikan harapan Indonesia agar UEA, sebagai anggota Dewan Kerja Sama Kawasan Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC), dapat mendukung percepatan perundingan Indonesia-GCC Free Trade Agreement (Indonesia-GCC FTA). Perundingan tersebut ditargetkan rampung secara substansial pada akhir 2025.

"Kami berharap dukungan UEA untuk mendorong fleksibilitas dalam isu-isu krusial seperti perdagangan barang dan investasi, sehingga perundingan Indonesia-GCC FTA dapat diselesaikan dengan hasil yang saling menguntungkan," kata Budi.

UEA merupakan mitra dagang ke-15 tujuan ekspor dan ke-19 asal impor bagi Indonesia. Pada periode Januari-Agustus 2025, total perdagangan Indonesia dan UEA tercatat 3,83 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia sebesar 2,43 miliar dolar AS dan impor 1,41 miliar dolar AS.

Sementara itu, pada 2024, perdagangan kedua negara mencatatkan nilai sebesar 5,07 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia senilai 3,07 miliar dolar AS dan impor sebesar 2,01 miliar dolar AS.

Produk utama ekspor Indonesia ke UEA meliputi perhiasan, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, tekstil, serta kertas, sedangkan impor utama dari UEA meliputi minyak dan gas bumi, emas serta aluminium.

Penulis: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (antaranews.com)

  • Share