Mendag Dorong APEC Navigasikan Ekonomi Kawasan Tumbuh Inklusif
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas pada pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan APEC 2024 di Arequipa, Peru. Foto: Dok. Humas Kemendag
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mendorong Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk mengambil peran kunci dalam menavigasi kawasan.
Hal ini penting dilakukan jika ingin mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan saling terhubung. Untuk mencapainya salah satu upayanya adalah melalui pembahasan agenda Kawasan Perdagangan Bebas di Kawasan Asia Pasifik (Free Trade Area of the Asia—Pacific/FTAAP).
“APEC perlu mengambil peran kunci untuk menavigasi kawasan tersebut agar memiliki pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan saling terhubung. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui agenda FTAAP," ucapnya pada pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan APEC 2024 di Arequipa, Peru, Minggu (19/5/2024).
Menurut Mendag Zulhas, FTAAP menjadi salah satu kekuatan pendorong dalam memajukan integrasi ekonomi regional. Satu hal yang dirinya tekankan, keberadaan FTAAP harus saling melengkapi dengan APEC itu sendiri dalam meningkatkan perdagangan dan investasi.
"APEC dipandang sebagai inkubator ide dan FTAAP perlu dilihat sebagai katalisator dari ide-ide tersebut," ungkap Mendag Zulhas.
Untuk tujuan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan beberapa hal. Pertama, kerja sama harus menjadi inti dari FTAAP. Hal ini adalah ciri khas FTAAP di tengah merebaknya inisiatif di tingkat regional.
"Meskipun terdapat banyak perbedaan yang teridentifikasi dalam berbagai perjanjian dan inisiatif perdagangan antar-Ekonomi APEC, kita perlu fokus untuk mengatasi ini melalui FTAAP,” terangnya.
“Oleh karena itu, berinvestasi dalam peningkatan kapasitas adalah faktor penting untuk membangun area-area konvergensi, terutama bagi Ekonomi berkembang dan kurang berkembang di APEC," tambah Mendag Zulkifli Hasan.
Kedua, diskusi mengenai FTAAP perlu pendekatan yang lebih berimbang dan fleksibel. Hal ini bertujuan untuk mengatasi perbedaan kapasitas dan kemampuan ekonomi APEC untuk melaksanakan agenda FTAAP.
Ketiga, manfaat FTAAP perlu terdistribusi secara merata dan saling menguntungkan bagi semua ekonomi. Kondisi ini diharapkan dapat membantu ekonomi berkembang dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Karena itu, FTAAP dapat memperluas inklusivitas dan pembangunan berkelanjutan dengan memastikan tidak ada pihak yang tertinggal," tandas Zulhas.
Penulis: Sarah Hutagaol
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (investortrust.id)