Search

Mendag dan Baznas Bahas Penyaluran Daging Kurban ke Wilayah Miskin Ekstrem

  Dengarkan Berita Ini

Mendag dan Baznas Bahas Penyaluran Daging Kurban ke Wilayah Miskin Ekstrem

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima audiensi dan silaturahmi perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta. (Dok Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendukung optimalisasi pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Dukungan ini diberikan karena pengelolaan zakat oleh Baznas untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Mendag menjelaskan, zakat dan wakaf merupakan instrumen yang penting terutama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sebagai negara yang memiliki potensi yang sangat besar dalam hal keuangan syariah seperti zakat dan wakaf, maka perlu adanya pemanfaatan zakat dan wakaf yang harus lebih aktif.

Bukan hanya sekadar ibadah dan kewajiban, zakat dan wakaf memiliki potensi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Zulkifli Hasan saat menerima audiensi dan silaturahmi perwakilan Baznas) di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, pada Senin (31/7/2023).

Rombongan Baznas terdiri Ketua Baznas Noor Achmad, Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum, Deputi 1 Bidang Pengumpulan M Arifin Purwakananta, Pimpinan Baznas Bidang Koordinasi Nasional, Achmad Sudrajat, Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, serta Pimpinan Baznas Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Keuangan, dan Hukum, Kolonel Caj (Purn) Nur Chamdani. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto.

"Zulkifli Hasan melanjutkan, zakat dan wakaf memiliki potensi yang besar jika dikelola dengan baik, dikonsep dengan baik karena mayoritas masyarakat Indonesia ini adalah muslim."

Dalam pertemuan juga dibahas mengenai layanan zakat karyawan langsung sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga. Selain itu, diskusi juga membahas pengelolaan dam oleh Baznas.

Ketua Partai Amanat Nasional itu juga menegaskan, dukungannya terhadap peran Baznas dalam mendistribusikan daging kurban dam atau denda yang ditunaikan jemaah haji Indonesia. Khususnya ke wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebagai pencegahan stunting serta pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan.

"Tadi berkembang diskusi kalau harus bayar dam bagi yang berangkat haji bisa dilakukan di sini karena di Timur Tengah sudah banyak dagingnya. Itu bisa digunakan bagi masyarakat yang memerlukan dan untuk memenuhi gizi. Itu akan sangat bermanfaat," imbuh Zulkifli Hasan.

Pemberdayaan Zakat Pegawai Kemendag

Ketua Baznas Noor Achmad menambahkan, Baznas juga mendukung pembentukan unit pengumpul zakat (UPZ) di Kemendag sebagai wadah pengumpulan, penyaluran, serta pemberdayaan zakat para pegawai di lingkungan Kemendag.

"Selaku amil (pengelola) zakat, UPZ merupakan satuan organisasi yang dibentuk Baznas pada berbagai entitas dengan tujuan mengoptimalkan tata kelola zakat dalam melayani pembayaran zakat dari muzakki (pemberi zakat), dan mendistribusikan zakat kepada mustahik (penerima zakat), sesuai dengan ketentuan syariat Islam," pungkas Noor.

Penulis: Elza Hayarana Sahira


** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.liputan6.com)

  • Share