Search

Mendag Ajak Pemuda Berkontribusi Perkuat Sektor Perdagangan

  Dengarkan Berita Ini

Mendag Ajak Pemuda Berkontribusi Perkuat Sektor Perdagangan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat acara Baitul Arqam Paripurna Pemuda Muhammadiyah 2024 di Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) Medan, Sumatra Utara pada Senin, (1/7/2024). ANTARA/HO-Kemendag

"Perdagangan akan menjadi sektor pendorong agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045. Perdagangan ke luar negeri kita gerakkan ekspor, di dalam negeri kita benahi dan lindungi"

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengajak seluruh pemuda untuk dapat berkontribusi dan memperkuat sektor perdagangan.

Zulkifli mengatakan, sektor perdagangan dapat menjadi penggerak ekonomi guna mewujudkan Indonesia Maju 2045. Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga telah mempersiapkan sejumlah kebijakan agar tujuan dan cita-cita tersebut dapat tercapai.

"Perdagangan akan menjadi sektor pendorong agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045. Perdagangan ke luar negeri kita gerakkan ekspor, di dalam negeri kita benahi dan lindungi," ujar Zulkifli melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Zulkifli menyampaikan, Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk perdagangan. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan semangat persatuan dan kerja sama.

Ia menilai, semua sumber daya yang dimiliki Indonesia tidak ada artinya jika para pemuda dan bangsa Indonesia mudah dipecah belah. "Kita mempunyai sumber daya alam dan mempunyai sumber daya manusia yang hebat, tetapi kata kuncinya adalah kerja sama, bersatu, bersama saling mendukung sehingga cita-cita Indonesia maju bisa tercapai," katanya.

Guna mewujudkan Indonesia 2045, lanjut Zulkifli, Kemendag melakukan sejumlah langkah untuk memperkuat perdagangan, di antaranya adalah diplomasi perdagangan agar hambatan dengan negara mitra segera diselesaikan dan memperluas ekspor ke pasar nontradisional, selain mempertahankan pasar tradisional.

"Indonesia jangan hanya bergantung dengan ekspor tujuan pasar tradisional. Namun, harus memperluas pasar nontradisional. Kita harus mengerti perkembangan terbaru pasar potensial, salah satunya ASEAN," katanya.

Lebih lanjut, Zulkifli menyampaikan, perdagangan dalam negeri perlu dibenahi dan diperbaiki. Salah satunya dengan strategi empat pilar yaitu mempertemukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pelaku usaha besar, lokapasar (marketplace), serta perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor.

Kemendag pun melakukan berbagai upaya untuk melindungi melindungi pasar dalam negeri dari gempuran produk impor, salah satunya yaitu menerbitkan aturan impor untuk membatasi produk-produk tertentu. "Kemendag berkoordinasi dengan instansi terkait, membuat aturan melindungi produk dalam negeri. Salah satu jalan keluar terbaik yaitu dengan menerapkan bea masuk untuk melindungi industri dalam negeri," ucap Zulkifli.

Penulis: Maria Cicilia Galuh Prayudhia


** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.antaranews.com)

  • Share