Search

Kemendag Petakan Isu Lingkungan di Sektor Perdagangan

  Dengarkan Berita Ini

Kemendag Petakan Isu Lingkungan di Sektor Perdagangan


TANGERANG, Bisnistoday – Kementerian Perdagangan menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) internal bertema “Pemetaan Inisiatif Isu-Isu Lingkungan di Kementerian Perdagangan: Volume 2” baru-baru ini di Tangerang, Banten.

FGD tersebut digelar untuk meningkatkan pemahaman pegawai Kemendag terkait isu-isu lingkungan yang semakin kompleks di sektor perdagangan, terutama dalam perdagangan internasional. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari FGD pada Desember 2023 lalu.

“Kita perlu mengetahui secara persis posisi Kementerian Perdagangan terkait isu lingkungan dan menyiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan di unit kerja masing-masing. Selain itu, kita perlu menyiapkan batu pijakan untuk Kemendag dalam mengawal perdagangan hijau,” kata Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Fajarini Puntodewi saat membuka FGD.

FGD tersebut dipandu Kepala Biro Advokasi Perdagangan Kemendag Nugraheni Prasetya Hastuti. Nugraheni menyampaikan, pemetaan terhadap inisiatif isu lingkungan di sektor perdagangan menjadi respons atas masifnya penggunaan isu lingkungan dalam kebijakan perdagangan negara- negara mitra.

“Kita butuh identifikasi yang komprehensif dalam memahami berbagai pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah di bidang perdagangan yang berdampak pada lingkungan, baik sebagai objek yang perlu dilindungi maupun sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi,” kata Nugraheni.

Hadir sebagai narasumber yaitu Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Novia Widyaningtyas. Novia menyampaikan, arah kebijakan lingkungan Pemerintah Indonesia yang menekankan pada isu perubahan iklim sudah tidak dapat dihindari. Untuk menghadapi isu tersebut, perlu pesan yang tepat dan strategis. Selain itu, Indonesia perlu menyampaikan kepada dunia sejumlah langkah strategis yang telah ditempuh untuk beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim sebagai negara kepulauan besar dengan keanekaragaman hayati yang besar. Langkah strategis ini ditempuh bersamaan dengan upaya- upaya pembangunan untuk meningkatkan performa ekonomi dan sosial Indonesia.

“Perdagangan harus dapat berperan sebagai sarana untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Kemendag diharap dapat berperan dalam memastikan keberterimaan sertifikasi produk Indonesia yang berkelanjutan dalam mendapatkan akses pasar ke negara mitra,” kata Novia.

Sementara itu, dalam sesi diskusi, Kepala Biro Perencanaan Kemendag Nur Rakhman Setyoko menyampaikan, kebijakan perdagangan selama lima tahun ke depan telah dirancang ke arah isu- isu inklusif dan ekonomi berkelanjutan melalui visi “Ekspansi Perdagangan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. “Dengan demikian, elemen berkelanjutan seharusnya sudah terinjeksi dalam proses pertimbangan pembuatan kebijakan oleh unit teknis di Kemendag,” tambahnya.

Pada FGD, didiskusikan juga kompleksitas pembahasan isu lingkungan di Komite Perdagangan dan Lingkungan (Committee on Trade and Environment/CTE) pada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) melalui forum diskusi plurilateral yang spesifik membahas isu-isu lingkungan tertentu.

Forum CTE WTO membahas, antara lain, isu perubahan iklim, energi terbarukan, dan polusi plastik. Rangkaian diskusi diakhiri dengan upaya kompilasi kegiatan dan penanganan isu terkait lingkungan yang menjadi perhatian masing-masing unit teknis Kemendag.

Penulis: har


** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.beritasatu.com)

  • Share