Search

ITPC Mexico City Sebut Jaringan Hotel Meksiko Minati Produk Furnitur RI

  Dengarkan Berita Ini

ITPC Mexico City Sebut Jaringan Hotel Meksiko Minati Produk Furnitur RI

Manfaatkan potensi sektor perhotelan Meksiko, ITPC Mexico City mengadakan business pitching untuk menjaring produk furnitur UMKM Indonesia.

Calon buyer tengah melihat produk furnitur dan home decor Indonesia. Sumber: Kemendag

MEXICO CITY- Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City menyebut Konsorsium Madariaga dari Meksiko menyatakan minat membeli produk furnitur, home décor dan kain asal Indonesia.

Hal itu diketahui dari pertemuan ITPC Mexico City saat menerima kunjungan Konsul Kehormatan Indonesia di Cancun, Oswaldo Antonio Canto Marmol, dengan rekan bisnisnya, Florencio Madariaga dari Konsorsium Madariaga, pada awal Maret 2025.

Kepala ITPC Mexico City, Sunny Andrian melalui siaran pers, Sabtu (22/3) menjelaskan Konsorsium tersebut memiliki beberapa properti hotel, restoran, dan vila. Pada pertemuan tersebut Madariaga menyampaikan, selama ini mereka membeli furnitur dari Kolombia yang ternyata merupakan produk Indonesia.

Ia pun menyatakan ketertarikan tinggi untuk mencari produk Indonesia, mulai dari produk furnitur, home decor, dan kain secara langsung melalui ITPC.

"Kami menyampaikan ragam produk furnitur Indonesia dari berbagai produsen, termasuk produk dari para UMKM binaan BSI. Lebih lanjut, kami juga mengundang Konsorsium Madariaga untuk dapat hadir pada pameran mebel di Indonesia seperti Indonesia International Furniture Expo (IFEX), International Furniture and Craft Fair (IFFINA), dan juga Trade Expo Indonesia (TEI). Madariaga telah menyampaikan ketertarikan dan akan kami tindaklanjuti melalui pertemuan penjajakan bisnis (business matching) dengan perusahaan Indonesia," papar Sunny.

Hari sebelumnya, ITPC Mexico City melakukan pertemuan presentasi bisnis (business pitching) dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bergerak di sektor furnitur.

Pertemuan ini bertujuan memperkenalkan produk furnitur para UMKM kepada Perwakilan Perdagangan (Perwadag). Agenda ini juga sekaligus menjadi ajang Perwadag memberikan gambaran peluang ekspor produk furnitur di pasar Meksiko. Pertemuan diselenggarakan di Mexico City, Meksiko.

Menurut Sunny, Meksiko merupakan negara dengan industri pariwisata yang berkembang pesat. Pada 2024, Meksiko menerima lebih dari 45 juta wisatawan mancanegara dengan total pendapatan US$32,9 miliar (INEGI, 2025). Tujuan wisata utama adalah negara bagian Quintana Roo, dengan destinasi wisata terkenal seperti Cancun dan Tulum yang menarik 21 juta wisatawan serta menyumbang devisa US$ 20 miliar.

“Dengan besarnya industri pariwisata di Meksiko, sektor perhotelan juga bertumbuh pesat dengan maraknya pembangunan hotel, resor, restoran, dan spa. Pertumbuhan ini membuka peluang produk furnitur Indonesia untuk dapat diekspor ke Meksiko," jelasnya.

Peluang Produk Serat

Meski demikian, menurut Sunny, produk furnitur Indonesia juga menghadapi persaingan ketat, baik dari pasar domestik Meksiko maupun produk impor dari negara lainnya. Meksiko juga merupakan negara produsen furnitur besar, dengan pasar utama di Amerika Serikat. Selain itu, Meksiko menerapkan tarif yang cukup tinggi terhadap produk furnitur impor.

Selain persaingan dari produksi domestik, produk impor asal Vietnam dan Malaysia juga memiliki daya saing lebih karena menerima pembebasan bea masuk berkat perjanjian perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for the Transpacific Partnership (CPTPP).

Demikian pula halnya untuk produk asal negara Amerika Latin lainnya yang telah memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko.

"Mengingat Indonesia dan Meksiko belum memiliki perjanjian dagang, maka perlu dicermati lebih lanjut produk apa saja yang memiliki kekhususan dan berdaya saing," imbuh Sunny.

Pada pertemuan ini, BSI membawa dua pelaku UMKM binaannya, yaitu Wondrerful Rotan dan Roka Collection yang menawarkan produk furnitur dan home décor dari bahan serat alami, seperti rotan, eceng gondok, dan lainnya.

"Kami berpandangan produk furnitur serat alami khas Indonesia seperti rotan memiliki peluang besar dipasarkan di Meksiko, khususnya untuk furnitur luar ruang. Sebagai tindak lanjut, kami akan berupaya mencarikan mitra dagang yang tepat bagi kedua perusahaan binaan BSI tersebut," jelas Sunny.

Team Leader SME BSI, Adrian Wiryana mengapresiasi upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan mengharapkan pertemuan tersebut dapat ditindaklanjuti sehingga tercipta transaksi bagi para UMKM binaannya.

"Pelaku usaha binaan yang diusung merupakan nasabah BSI yang memiliki rekam jejak finansial sehat dan telah memiliki pengalaman ekspor, sehingga dapat memberikan jaminan kredibilitas untuk dipertemukan dengan para calon buyer potensial di negara akreditasi," jelasnya.

Pendiri sekaligus CEO Wonderful Rotan, Agus Riki, mengapresiasi program UMKM BISA Ekspor Kementerian Perdagangan yang semakin membuka akses pelaku usaha kecil Indonesia ke dunia internasional, khususnya pasar nontradisional seperti Amerika Latin. Terlebih, selama ini, wilayah tersebut sulit dijangkau karena minimnya informasi bagi para pelaku usaha kecil.

Total perdagangan Indonesia-Meksiko pada periode Januari 2025 tercatat sebesar US$209,6 juta atau meningkat 5,58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko tercatat sebesar US$183,3 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Meksiko tercatat sebesar US$26,3 juta.

Penulis: Fin Harini


** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (validnews.id)

  • Share