Search

Indonesia-Pakistan Sepakat Perkuat Sektor Perdagangan Barang

  Dengarkan Berita Ini

Islamabad: Indonesia-Pakistan berencana memperkuat sektor perdagangan barang setelah implemetasi Preferential Trade Agreement (IP-PTA) selama lima tahun. Kedua negara sepakat untuk memperluas cakupan menjadi Trade in Goods Agreement (TIGA).
 
Kesepakatan tersebut diungkapkan Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini yang bertindak sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan pertama Joint Negotiating Committee (JNC) IP-TIGA di Islamabad, Pakistan. Delegasi Pakistan dipimpin the Joint Secretary (FTA Wing) Ministry of Commerce of Pakistan, Shafiq A. Shahzad.
 
“IP-PTA yang mulai diimplementasikan sejak 2013 telah berhasil meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara secara signifikan. Untuk itu, pada kunjungan Presiden RI ke Islamabad Januari 2018, kedua kepala negara sepakat mengembangkan IP-PTA menjadi IP-TIGA yang akan mencakup seluruh produk Indonesia dan Pakistan. Mandat inilah yang ditindaklanjuti kedua delegasi pada pertemuan JNC pertama ini,” kata Made melalui keterangan resmi, Senin, 12 Agustus 2019.

Pada pertemuan pertama JNC IP-TIGA itu, kedua pihak berhasil memfinalisasi terms of reference (TOR) sebagai pedoman perundingan IP-TIGA selanjutnya. Pembahasan akan terbagi ke dalam sejumlah kelompok kerja, yaitu perdagangan barang, aturan asal barang hingga prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan.
 
Selain menyelesaikan TOR, kedua delegasi juga membahas rencana kerja JNC untuk putaran perudingan ke depan sehingga kedua delegasi memiliki pandangan dan target yang sama dalam menyelesaikan perundingan. Pertemuan pertama JNC juga membahas sejumlah isu kerja sama bilateral, misalnya peningkatan promosi dagang, serta membahas beberapa isu guna mencari solusi sehingga laju perdagangan kedua negara dapat meningkat.
 
 
Made menjelaskan, kedua juru runding menekankan bahwa Indonesia dan Pakistan sepakat untuk bekerja sama dan melakukan negosiasi perdagangan untuk menggali potensi kedua negara. Kehadiran IP-TIGA akan mencakup keseluruhan pos tarif Indonesia dan Pakistan untuk memberikan manfaat maksimal bagi kedua negara. "Kedua delegasi percaya bahwa IP-TIGA akan menjadikan hubungan bilateral Indonesia dan Pakistan yang lebih kokoh,” kata Made.
 
Putaran kedua JNC IP-TIGA direncanakan diadakan di Indonesia pada Desember 2019 untuk memulai pembahasan konsep draf IP-TIGA. Beberapa pembahasan isu terkait modalitas penurunan tarif, serta pembahasan terkait daftar request/offer awal juga dilakukan.
 
Adapun nilai total perdagangan kedua negara pada 2018 tercatat mencapai USD3,10 miliar. Pakistan menempati peringkat ke-15 sebagai negara tujuan ekspor nonmigas utama Indonesia dengan nilai ekspor USD2,38 miliar dan pangsa sebesar 1,46 persen. Pakistan juga menempati urutan ke-36 sebagai negara sumber impor nonmigas utama Indonesia dengan nilai impor USD641,4 juta dan pangsa sebesar 0,4 persen.
 
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Pakistan pada 2018 adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, batu bara, mobil motor dan kendaraan bermotor lainnya, suku cadang dan aksesori untuk traktor, dan bahan baku serat buatan. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Pakistan pada tahun 2018 adalah produk setengah jadi dari besi atau baja tanpa paduan; beras, gandum dan meslin; buah jeruk, segar atau dikeringkan; serta kertas dan kertas karton.
 
IP-PTA sendiri ditandatangani di Jakarta pada 3 Februari 2012 dan mulai berlaku pada 1 September 2013. Sebelum berlakunya IP-PTA (2012), total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD1,6 miliar dengan ekspor Indonesia ke Pakistan sebesar USD1,3 miliar dan impor Indonesia dari Pakistan sebesar USD273 ribu.
 
Implementasi IP-PTA sejak 2013 telah berhasil meningkatkan perdagangan kedua negara dan menjadikan Pakistan sebagai mitra dagang penting bagi Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia-Pakistan pada 2018 mencapai USD3,10 miliar; meningkat 87,8 persen dari nilai perdagangan 2012. Sementara, nilai ekspor Indonesia ke Pakistan pada 2018 mencapai USD2,4 miliar; meningkat 78 persen dari ekspor pada 2012.


https://www.medcom.id/ekonomi/makro/5b2AmdeN-indonesia-pakistan-sepakat-perkuat-sektor-perdagangan-barang
Ilham wibowo

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini.

  • Share