Search

Ibu-Ibu Harap Tenang, Kemendag Janji Bakal Gencar Pelototi Harga Sembako Jelang Ramadan!

  Dengarkan Berita Ini

Ibu-Ibu Harap Tenang, Kemendag Janji Bakal Gencar Pelototi Harga Sembako Jelang Ramadan!

Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) memantau lebih intensif harga dan stok berbagai kebutuhan pokok di seluruh Indonesia melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), khususnya jelang Ramadan dan Lebaran.

"Secara nasional, harga rata-rata barang kebutuhan pokok berdasarkan pantauan SP2KP Kemendag di 34 provinsi seluruh Indonesia pada 10 Februari 2023 sebagian besar terpantau stabil," ujar Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan, dilansir dari Antara, Selasa, 14 Februari 2023.

Lebih lanjut, Kasan menyebutkan, saat ini harga gula pasir Rp14.400 per kilogram, minyak goreng kemasan premium Rp21.100 per liter, tepung terigu Rp13.200 per kilogram, dan daging sapi Rp137.200 per kilogram.

Beberapa komoditas mengalami penurunan harga dibandingkan dengan bulan lalu di antaranya telur Ayam Ras Rp29.700 per kilogram turun 3,26 persen, daging Ayam Ras Rp34.300 per kilogram turun 5,25 persen, dan cabai rawit merah Rp55.100 per kilogram turun 14,17 persen.

Sementara itu, terdapat beberapa komoditas yang harganya naik yakni beras Rp11.700 per kilogram naik 3,54 persen untuk beras medium dan beras premium Rp13.500 per kilogram atau naik 2,27 persen. Minyak goreng curah Rp14.700 per liter naik 3,52 persen, MinyaKita Rp15.200 per liter naik 7,80 persen, dan bawang merah Rp41.500 per kilogram naik 4,28 persen.

"Meskipun mengalami fluktuasi komoditas seperti cabai, daging ayam ras, daging sapi, dan bawang merah masih dalam kisaran harga acuan pemerintah," kata Kasan.

Kasan mengatakan Kemendag juga terus berkomitmen dan berupaya agar minyak goreng rakyat tersedia dengan harga terjangkau. Khusus minyak goreng berada di bawah kewenangan Kemendag, sedangkan stabilisasi komoditas lainnya menjadi kewenangan Bapanas.

Kemendag telah melakukan beberapa langkah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan minyak goreng di antaranya meningkatkan suplai minyak goreng kemasan dan curah hingga 450 ribu ton per bulan atau naik 50 persen dari kebutuhan nasional sebesar 300 ribu ton per bulan.

Produsen dan/atau Eksportir diminta untuk menandatangani surat pernyataan kesanggupan suplai dan tertib melaporkan realisasi penyaluran DMO dimaksud melalui SIMIRAH Kementerian Perindustrian. Selain itu, meningkatkan pengawasan jalur distribusi D1 dan seterusnya oleh Satgas Pangan dan fungsi pengawasan terkait.

"Melalui upaya ini, telah ditemukan sebanyak 505.440 liter MinyaKita yang disimpan oleh produsen dan belum disalurkan. Minyak goreng hasil sidak akan disalurkan ke wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jakarta. Data terbaru per hari ini, telah tersalurkan sebanyak 323.190 liter," kata Kasan.

Kemendag juga menutup sementara penjualan MinyaKita melalui lokapasar atau e-commerce untuk membatasi penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan tanpa pembatasan pembelian.

"Dari kebijakan ini, sebanyak 6.678 link penjualan MinyaKita melalui marketplace telah dihentikan akibat melanggar aturan. Selain itu, telah diamankan sebanyak 937 karton atau 11.246 liter dari pelaku usaha yang menjual melalui media sosial," ujar Kasan.

Lebih lanjut, pembelian minyak goreng curah hanya bisa berlaku 10 kilogram per orang per hari dan MinyaKita dua liter per orang per hari, serta larangan penjualan secara bundling. Layanan Crisis Center Minyak Goreng di nomor 0812 1235 9337 lebih diintensifkan guna menerima pengaduan masyarakat.

Penulis: Editor

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (medcom.id)

  • Share