Harga MinyaKita Dievaluasi Februari, Jadi Naik ke Rp15 Ribu?
Kebijakan minyakita sudah berlangsung 1,5 tahun
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pihaknya akan mengevaluasi Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita pada akhir Februari 2024. Hal ini menyusul harga MinyaKita yang dijual di atas HET di pasaran.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 41/2022, HET minyak kita telah ditetapkan Rp14 ribu per liter. "Harganya bulan depan kita evaluasi karena kan sudah 1,5 tahun tentu kita nanti evaluasi bulan Februari akhir," kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/2024).
1. Evaluasi Februari untuk tentukan minyakita naik atau tidak
Ia menjelaskan evaluasi ini akan meliputi berbagai aspek termasuk menentukan apakah harga MinyakKita akan tetap disesuaikan dengan HET atau mengalami penyesuaian menjadi Rp15 ribu per liter.
"Apakah harus tetap Rp14 ribu atau disesuaikan menjadi Rp15 ribu," ujar Zulkifli Hasan.
Sementara itu, dilansir dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, Kamis (4/1/2024), harga minyak goreng merek MinyaKita rata-rata nasional di jual pada kisaran Rp15 ribu per liter.
Sementara, berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga minyak goreng kemasan sederhana per 4 Januari 2024 bertengger di Rp17.310 per liter untuk harga rata-rata eceran nasional.
2. MinyaKita diluncurkan Juli 2022
MinyaKita diluncurkan sejak Rabu 6 Juli 2022. Produk ini diklaim sebagai minyak goreng "murah" untuk mengatasi permasalahan seputar harga dan kelangkaan minyak goreng saat itu.
MinyaKita diklaim sebagai inovasi atau terobosan Kemendag sebagai salah satu upaya agar minyak goreng terdistribusi dengan murah dan aman, karena sudah sesuai dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
3. Minyak goreng beri andil ke inflasi Desember
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember 2023 sebesar 0,41 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 116,08 pada November 2023 menjadi 116,56 pada Desember 2023. Sedangkan inflasi secara tahunan mencapai 2,61 persen (yoy).
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, tingkat inflasi bulanan Desember 2023 merupakan yang tertinggi sepanjang 2023. "Penyumbang terbesar inflasi adalah makanan minuman dan tembakau sebesar 1,07 persen dengan andil inflasi 0,29 persen," kata Amalia dalam Konferensi Pers Inflasi, Selasa (2/1/2024).
Lebih rinci, komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi bulanan yakni cabai merah sebesar 0,06 persen, bawang merah sebesar 0,04 persen, tomat sebesar 0,03 persen.
Kemudian beras, telur ayam ras, dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,02 persen; daging ayam ras, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, rokok kretek filter, dan rokok putih masing-masing sebesar 0,01 persen.
Penulis: Triyan Pangastuti
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.idntimes.com)