Pengunjung saat membeli produk UMKM di Foodhall Oleh-oleh Umi Stasiun Bandung, Jawa Barat.(Antara/Novrian Arbi)
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) menjalin sinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN) kereta api untuk membuka akses pasar bagi produk pangan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk ke jaringan bisnis kereta api.
Sinergi ini diimplementasikan melalui penjajakan bisnis (business matching) antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan anak perusahaannya, yaitu PT Reska Multi Usaha (KAI Services), dengan UMKM pangan yang telah dikurasi oleh Kemendag.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal S Shofwan menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan komitmen Kemendag dalam mendorong perluasan pemasaran produk UMKM pangan kemasan lokal.
"Kali ini fokus perluasan diarahkan ke pasar terikat (captive market) KAI Services yang mencapai 16 juta penumpang antarkota (inter-city) per bulan,” jelas Iqbal dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (6/10).
Pada business matching ini, Kemendag menghadirkan 25 UMKM Pangan dengan sebagian besar produk UMKM pangan kemasan yang tampil dalam kegiatan ini, berupa makanan camilan, minuman siap saji, dan bumbu masak.
"Kami berharap, produk-produk unggulan ini dapat segera dinikmati oleh seluruh penumpang kereta api," tambah Iqbal.
Sebagai informasi, KAI Services memiliki ekosistem bisnis yang meliputi Loko Cafe, Loco Cafe Go, Gerbong Oleh-Oleh dan on-train restaurant yang tersebar di beberapa area kerja KAI Services.
"Oleh karenanya, kemitraan UMKM pangan lokal dengan KAI Services merupakan momentum yang tepat bagi UMKM pangan kemasan untuk terus mengisi dan menjadi pemasok jaringan KAI Services yang cukup luas," kata Iqbal.
Selain itu, sektor makanan di pasar domestik diproyeksikan menjanjikan, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,88% untuk kurun waktu 2025 hingga 2030. Khusus 2025, pendapatan sektor makanan di pasar dalam negeri diproyeksi akan mencapai US$353,7 juta.
"Kolaborasi Kemendag dan KAI Services memberikan peluang besar bagi UMKM pangan kemasan untuk mengisi pasar dalam negeri yang cukup besar tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Ratna Amalia, perwakilan Amalia Snack n Cooking, UMKM yang mengikuti kegiatan business matching memberikan apresiasi atas kerja sama Kemendag dan PT KAI dalam membantu UMKM bertumbuh dan berkembang.
"Usaha kami ini masih baru dan melalui business matching Kemendag dan PT KAI, kami melihat peluang usaha kami untuk tumbuh dan berkembang," terang Ratna.
Di kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama KAI Services Ririn Widi Astutik menyambut baik kerja sama strategis dengan Kemendag. Ia mengapresiasi kerja sama ini sebagai upaya menghadirkan keanekaragaman produk UMKM khas Indonesia di dalam stasiun maupun di dalam gerbong kereta.
"UMKM mampu memperoleh akses pasar yang lebih luas melalui penjualan di atas kereta (sales on train), kafe, dan niaga elektronik (e-commerce), sehingga mampu menjembatani kebutuhan pelanggan KAI akan produk pangan kemasan yang berkualitas, memiliki citra rasa tinggi, serta sesuai dengan preferensi konsumen," ungkap Ririn.
Untuk diketahui, kegiatan business matching Kemendag-KAI ini rencananya akan digelar di KAI Services Jawa Tengah. (Fal/E-1)
Penulis: Naufal Zuhdi
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (mediaindonesia.com)