TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dengan adanya perjanjian perdagangan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partenership Agreement (IK-CEPA), Indonesia bakal bisa meningkatkan ekspor ke Korea hingga 20 persen. Ini dapat terwujud setelah perjanjian tersebut berlaku awal tahun depan. Adapun Enggar hari ini baru saja melakukan penandatanganan penyelesaian substansial IK-CEPA dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung Hee.
Penyelesaian perjanjian diharapkan bisa diumumkan Kepala Negara kedua negara November mendatang. "Tetapi kalau ditanya apakah bisa mencapai penambahannya untuk tahun depan sekitar 20 persen, insya Allah bisa. 20 persen kenaikan dibandingkan tahun lalu bisa, dengan catatan sudan entry into force, diperkirakan awal tahun sudah entry into force," ujar Enggar di ICE BSD, Tangerang, Rabu (16/10/2019). Enggar mengatakan, beberapa produk impor asal Korea yang bisa mendapatkan tarif bea masuk lebih murah akibat perjanjian dagang adalah barang-barang modal seperti produk baja yang bakal digunakan untuk industri otomotif.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo mengatakan, Indonesia pun juga meminta Korea Selatan membuka pasar untuk Indonesia. "Ada beberapa produk, ikan misalnya, produk pertanian juga kita dapatkan aksesnya, perikanan, bir Bintang masuk, beberapa produk lah tapi saya enggak bisa terlalu detail," ujar dia dalam kesempatan yang sama. Secara keseluruhan, dengan adanya perjanjian ini nilai perdagangan secara menyeluruh antara Indonesia dengan Korea Selatan bisa mencapai 30 miliar dollar AS di 2022. Sementara tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan mencapai 18,62 miliar dollar AS.
Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor dan sumber impor keenam terbesar bagi Indonesia. Total ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar 9,54 miliar dollar AS dan total impor Indonesia dari Korea Selatan tercatat sebesar 9,08 miliar dollar AS. Baca juga: 1 Oktober-31 Desember 2019, Korsel Gratiskan Biaya Visa Dengan nilai tersebut Indonesia surplus sebesar 460 juta dollar AS. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Korea Selatan adalah batu bara, bijih tembaga, karet alam, kayu lapis, dan timah. Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Korea Selatan adalah karet sintetis, produk baja lembaran, produk elektronik, dan kain tenun filamen sintetis.
https://money.kompas.com/read/2019/10/16/162123826/ada-perjanjian-dagang-ekspor-ri-ke-korea-dibidik-tumbuh-20-persen
Mutia Fauzia
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini.