Search

Webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022

  Dengarkan Berita Ini


Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP), Kasan mewakili Menteri Perdagangan menjadi pembicara utama dalam Webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2020 dengan tema "Pemulihan di Atas Fundamental Rapuh", Rabu (24 Nov).

Kasan menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,07% YoY. Namun, pertumbuhan ekonomi telah pulih kembali pada kuartal II tahun 2021 dengan nilai 7,07% YoY. Pemulihan juga berlanjut pada kuartal III sebesar 3,51% YoY. Kasan juga mengungkapkan, neraca perdagangan Indonesia pada Januari—Oktober 2021 mengalami surplus sebesar USD 30,81 miliar di mana nilai tersebut merupakan surplus tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan; Direktur Riset INDEF, Berli Martawardaya; dan Ketua Umum APINDO, Hariyadi Sukamdani.

Oke menyebut bahwa kinerja sektor perdagangan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 5,16% YoY pada kuartal III tahun 2021. Terdapat lima lapangan usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan paling tinggi, yaitu jasa kesehatan dan kegiatan sosial, pertambangan dan penggalian, informasi dan komunikasi, perdagangan, dan pengadaan air.

Oke juga mengatakan bahwa perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya mengalami pertumbuhan 14,91% yang disebabkan oleh adanya program relaksasi PPnBM. Sedangkan untuk perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor juga tumbuh 3,27% dengan didukung peningkatan suplai barang domestik.