Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti mengisi opening remarks pada seminar 'Chile-Indonesia Trade Engagement: Unlocking Opportunities & Building Synergies' di Jakarta, Senin (8 Sep).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh ProChile dan dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Cile, Claudia Sanhueza; dan Duta Besar Cile di Jakarta, Mario Artaza.
Wamendag RI menyampaikan, saat ini Indonesia dan Cile memiliki hubungan bilateral baik dan konstruktif yang telah berlangsung lama. Hubungan tersebut melingkupi berbagai sektor dan saling memberi manfaat bagi banyak pihak di kedua negara.
Wamendag RI menerangkan, Cile adalah negara Amerika Latin pertama yang menjalin kemitraan ekonomi komprehensif dengan Indonesia. Penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (IC-CEPA) pada 2017 menjadi tonggak bersejarah dalam hubungan bilateral kedua negara.
Implementasi IC-CEPA membawa manfaat nyata yang tercermin dari pertumbuhan rata-rata perdagangan bilateral tahunan dari sekitar USD 304 juta menjadi USD 446 juta pada periode pasca-implementasi.
Awal tahun ini, Indonesia juga meratifikasi Protokol Perdagangan Jasa dalam IC-CEPA. Hal ini menandai babak baru dalam kemitraan kedua negara, karena memperluas kerja sama di luar barang dan menempatkan jasa sebagai pilar penting kerja sama ekonomi.