Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menjadi pembicara utama pada ABB Formula E ‘Engineered to Outrun’ Business Event yang berlangsung di Jakarta, pada Jumat (20 Juni).
Wamendag menyampaikan bahwa Indonesia siap melakukan transformasi energi di tengah berbagai tantangan global. Kesiapan tersebut didukung dengan sumber daya alam yang potensial dan melimpah, seperti energi surya, angin, air, dan bioenergi. Potensi tersebut tidak hanya akan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, tetapi juga memperkuat ekonomi hijau Indonesia.
Wamendag juga mengungkapkan bahwa transformasi energi ini juga merupakan bagian dari strategi perdagangan Indonesia. Sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris, Indonesia telah menetapkan target pengurangan emisi karbon sebesar 31,89% pada tahun 2030 dan berpotensi meningkat hingga 43,2% dengan dukungan internasional.
Wamendag Roro menambahkan, saat ini Indonesia menghadapi kebijakan internasional yang semakin ketat, seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang diterapkan Uni Eropa dan negara maju lainnya. Kebijakan tersebut mengharuskan komoditas ekspor Indonesia seperti minyak kelapa sawit, karet, kopi, dan produk kayu untuk memenuhi standar keberlanjutan dan persyaratan pengurangan jejak karbon.
Kemendag menyambut baik kebijakan tersebut sebagai tantangan untuk terus meningkatkan kualitas produk ekspor Indonesia.
.