Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan sarasehan dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) se-Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Jumat (30 Des).
Dalam arahannya, Mendag menyampaikan bahwa di tengah resesi di negara lain, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen pada triwulan III, termasuk tertinggi di dunia. Indonesia juga mengalami surplus perdagangan pada Januari--November 2022 sebesar USD 50,59 miliar.
Mendag mengajak para pelaku UMKM berkolaborasi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk mengembangkan produk Indonesia agar lebih berkualitas dan bagus, baik dari sisi tampilan, desain, maupun kemasan. Tujuannya, agar produk Indonesia mampu menembus pasar internasional, khususnya pasar baru.
Mendag menguraikan, saat ini, pasar tradisional tujuan ekspor Indonesia mengalami penurunan. Untuk itu, Kemendag melakukan terobosan dengan meningkatkan penetrasi ke pasar baru, seperti di kawasan Afrika, Timur Tengah, serta Asia Selatan. Pemerintah juga membuka 'jalan tol' dengan negara tujuan, khususnya pasar nontradisional, seperti Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Cile, dan negara-negara ASEAN.
Pelaku UMKM berharap pemerintah menyiapkan pameran produk halal di negara yang memiliki perwakilan di luar negeri. Selain itu, pelaku UMKM juga mengusulkan adanya pameran yang mendatangkan perusahan luar negeri yang memilki perwakilan di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Mendag didampingi Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto; Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan; Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso; serta Direktur Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi.