Plt. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Ganef Judawati membuka secara daring kegiatan Public Kick Off Meeting: Market Information on Technical Wood Sector-Post Covid and Geopolitical Situation yang digelar di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (10 Feb). Ganef mengatakan bahwa di tengah isu keberlanjutan dan lingkungan hidup yang kerap dikaitkan dengan produk kayu tropis Indonesia, inovasi produk olahan kayu ringan atau reclaimed wood menjadi alternatif produk ekspor yang mengedepankan aspek keberlanjutan serta carbon capture dengan produktivitas yang tinggi.
Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Kementerian Perdagangan untuk mendorong peningkatan akses pasar produk technical wood dan light wood ke wilayah Eropa. Peningkatan akses pasar tersebut dilakukan melalui penyampaian informasi tren pasar, standar dan regulasi, serta peluang promosi bekerja sama dengan Swiss Import Promotion Programme (SIPPO).
Acara ini merupakan rangkaian persiapan Kemendag bekerja sama dengan SIPPO dan Import Promotion Desk (IPD) Jerman dalam berpartisipasi pada pameran Interzum pada 9–12 Mei 2023 di Koln Messe, Jerman, yang akan dirangkaikan dengan B2B matchmaking dengan buyer Jerman dan negara Eropa lainnya.
Pada kesempatan ini, konsultan SIPPO, Markus Erbreich hadir secara daring menjelaskan mengenai informasi pasar sektor technical wood pasca-Covid dan situasi geopolitical sekaligus sebagai sosialisasi partisipasi pada Paviliun Indonesia di Pameran Interzum 2023.
Kegiatan ini dihadiri oleh perusahaan anggota Indonesian Light Wood Association (ILWA); Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO); Indonesian Sawmill and Woodworking Association (ISWA); SIPPO Country Representative; Expert Sourcing & Markets Import IPD; Fairventures Worldwide; perwakilan Dinas Perdagangan Kota Surakarta, serta para pelaku usaha sektor kayu.