Search

Pertemuan Wamendag RI dengan Sasakawa Peace Foundation (SPF)

  Dengarkan Berita Ini


Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan pertemuan dengan Deputi Direktur Sasakawa Peace Foundation (SPF), Shingo Naganawa di Tokyo, Jepang, Senin (9 Juni). Pertemuan ini membahas situasi UMKM Indonesia yang khususnya dikelola perempuan, serta tantangan dan strateginya. Sejumlah tantangan yang dihadapi pelaku usaha perempuan, antara lain keterbatasan akses terhadap layanan keuangan, program pelatihan, dan teknologi modern.

Wamendag RI menekankan, komitmen Kemendag untuk terus mendukung UMKM yang dipimpin perempuan dengan memfasilitasi akses pasar, membantu mereka menjangkau pelanggan lokal dan internasional melalui partisipasi dalam pameran dagang besar seperti Trade Expo Indonesia (TEI), kemitraan dengan platform niaga-el lokal, dan bantuan dalam mengembangkan produk siap ekspor. Hal ini merupakan upaya dalam mewujudkan komitmen tersebut. Wamendag RI juga mendorong kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan SPF, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Wamendag RI menambahkan, dukungan dilakukan dengan memberdayakan pengusaha perempuan melalui inisiatif peningkatan kapasitas, seperti program pelatihan ekspor, pelatihan pengemasan, penjenamaan (branding), dan pemasaran digital, serta lokakarya tentang pemenuhan standar internasional. Selain itu, Kementerian Perdagangan mempromosikan produk unggulan daerah dengan mendorong pengembangan barang-barang yang mencerminkan budaya dan tradisi lokal, di samping program sertifikasi dan pendampingan untuk meningkatkan daya saing dan pengakuan pasar mereka.

Sementara itu, Deputi Direktur SPF, Shingo Naganawa menyambut baik inisiasi tersebut dan akan menindaklanjuti hal-hal yang potensial untuk dikolaborasikan dalam lingkup pemberdayaan UMKM dan masyarakat daerah. Diharapkan, dampak kolaborasi ini dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat. SPF adalah organisasi privat nirlaba Jepang yang didirikan pada September 1986 dan mengusung misi memperkuat kerja sama antara Jepang dan negara-negara lain, khususnya untuk menanggapi makin banyaknya bencana alam dan krisis sosial dengan melaksanakan dan mendukung berbagai program dan proyek.

.

.