Menteri Perdagangan, Budi Santoso bertemu dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (8 Des). Pertemuan ini membahas penguatan program Desa BISA Ekspor, sebuah inisiatif strategis yang bertujuan menghubungkan potensi desa dengan peluang pasar global.
Mendag menyatakan bahwa desa memiliki peranan penting dalam menggerakkan ekonomi nasional. “Desa Berdaya, Desa Mendunia” menjadi semangat yang mendorong lahirnya berbagai produk unggulan desa, mulai dari hasil UMKM, kerajinan berbasis budaya, hingga produk inovatif yang siap bersaing di pasar internasional.
Mendag menambahkan inisiatif ini merupakan bentuk implementasi nyata dari program BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor sebagai respons terhadap dinamika perdagangan global yang terus berkembang.
Kemitraan antara Kemendag dan Kemendes diharapkan menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan desa yang berdaya, mandiri, dan memiliki akses luas ke pasar dunia. Program Desa BISA Ekspor dirancang untuk memastikan produk unggulan desa dapat memenuhi standar internasional, meningkatkan daya saing, dan mampu memasuki rantai pasok global.
Turut Hadir, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria. Mendag didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemendag, Isy Karim; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi; Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid serta Kepala Biro Humas, N.M. Kusuma Dewi.
.