Search

Pertemuan AEM dengan Negara Mitra Dialog ASEAN Hari Pertama

  Dengarkan Berita Ini


Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi menghadiri rangkaian Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers Meeting/AEM) dengan agenda pertemuan bersama mitra dialog ASEAN yang dilaksanakan secara virtual, Senin (13 Sep). Pertemuan bersama mitra dialog ASEAN akan berlangsung pada 13-15 September 2021.

Pada hari pertama, para Menteri Ekonomi ASEAN menghadiri beberapa pertemuan bersama mitra dialog ASEAN, yaitu AEM–MOFCOM Consultations ke-20, AEM-ROK Consultations ke-18, dan AEM-Plus Three Consultations ke-24.

Kegiatan diawali dengan Pertemuan AEM-MOFCOM Consultations ke-20 tersebut membahas tentang upaya peningkatan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dan persiapan pelaksanaan ASEAN-China Summit ke-24. Mendag menjelaskan bahwa Indonesia setuju agar ASEAN dan Tiongkok perlu mempercepat penyelesaian nota konsep dalam pelaksanaan Joint Feasibility Study untuk mengidentifikasi area-area kerja sama dalam meningkatkan Perjanjian ACFTA.

Selanjutnya, Pertemuan AEM-ROK Consultations ke-18 membahas tentang upaya memulihkan kondisi ekonomi pascapandemi Covid-19. Mendag dan para menteri bersepakat agar ASEAN dan Korea Selatan segera menyelesaikan concept note pelaksanaan Joint Feasibility Study untuk mengidentifikasi area perdagangan yang dapat ditingkatkan melalui persetujuan ASEAN-Korean Free Trade Agreement (FTA).

Terkahir, Pertemuan AEM-Plus Three Consultations ke-24 yang terdiri dari tiga negara mitra (Korea, Tiongkok, dan Jepang). Para Menteri ASEAN dan Plus Three menyepakati “ASEAN Plus Three Economic Cooperation Work Program (APT ECWP) 2021-2022” sebagai pedoman kerja selama satu tahun ke depan. Mendag mengatakan, Indonesia mendukung sejumlah inisiatif dan rekomendasi dari APT mengenai perwakilan dari para pelaku usaha East Asia Business Council (EABC) untuk mendorong implementasi RCEP.

Pada kesempatan ini, Mendag RI didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono dan Direktur Perundingan ASEAN, Dina Kurniasari.