Search

Peninjauan Harga dan Ketersediaan Bapok di Pasar Tanjungsari, Sumedang

  Dengarkan Berita Ini


Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bersama Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir meninjau stabilitas harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (11 Nov).

Mendag menyebutkan bahwa pelaksanaan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium ini merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk mencegah dan mengatasi gejolak harga beras, sehingga masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga yang terjangkau. Penyaluran KPSH beras medium secara nasional sampai 9 November 2022 sebesar 878.155 ton atau setara 114 persen total realisasi tahun 2021. Sementara itu, realisasi KPSH beras medium di Jawa Barat sebesar 95.608 ton.

Mendag mengatakan bahwa harga bapok relatif stabil dan ketersediaan stoknya masih cukup menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Berdasarkan pantauan di Pasar Tanjungsari, tercatat harga beras premium sebesar Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.500/kg, minyak goreng curah Rp13.500/liter, MINYAKITA Rp14.000/liter, minyak goreng kemasan Rp18.000/liter, tepung terigu Rp11.000/kg, daging sapi Rp140.000/kg, dan daging ayam ras Rp32.000/kg. Sementara itu, beras medium turun dari Rp10.000/kg ke 9.200/kg. Komoditas lain yang harganya turun adalah cabai merah keriting menjadi Rp40.000/kg, cabai merah besar Rp40.000/kg, cabai rawit merah Rp50.000/kg, dan bawang merah Rp32.000/kg. Di sisi lain, telur ayam ras naik dari Rp26.000/kg ke Rp27.000/kg dan bawang putih dari Rp24.000/kg ke Rp25.000/kg.

Selain meninjau bapok, Mendag juga meluncurkan Digitalisasi Pasar Rakyat Tanjungsari. Digitalisasi pasar tersebut merupakan sinergi Kemendag dan Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan melibatkan Bank Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk fasilitasi program Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (S.I.A.P) QRIS dan Bank Jawa Barat (BJB) untuk fasilitasi program E-Retribusi.

Pada kesempatan tersebut, Mendag didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto dan Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra.