Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono selaku Ketua Tim Perunding Indonesia secara resmi membuka Perundingan Putaran Kesepuluh Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Senin (4 Nov).
Delegasi Kanada dipimpin oleh Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada, Aaron Fowler. Pihaknya berharap, Indonesia-Canada CEPA dapat memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara, memperluas pasar, dan terus mendorong kerja sama yang saling menguntungkan.
Pada perundingan putaran kesepuluh ini, 18 isu yang masih tersisa akan dituntaskan pembahasannya, termasuk penyelesaian atas akses pasar barang, jasa, dan investasi; ketentuan asal barang; isu perdagangan dan pembangunan keberlanjutan; serta diskusi mengenai mineral kritis.
Direktur Perundingan Bilateral sekaligus Wakil Ketua Tim Perunding Indonesia, Johni Martha menyatakan bahwa perjanjian ini akan memperluas akses pasar Indonesia ke wilayah Amerika Utara dan menciptakan peluang besar bagi produk-produk ekspor unggulan Indonesia.
Perundingan Indonesia-Canada CEPA ditargetkan dapat selesai secara substantif dan dapat diumumkan secara resmi pada kegiatan Misi Dagang Kanada ke Jakarta pada awal Desember 2024. Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pengembangan Ekonomi Kanada, Mary Ng direncanakan akan menandatangani Joint Ministerial Statement sebagai simbol komitmen bersama kedua negara.
.