Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional selaku Ketua Dewan International Coffee Organization (ICO) periode 2019–2020, Iman Pambagyo memberikan sambutan pada Pembukaan Hari Kopi Internasional 2020 secara virtual, Kamis (1 Okt). Pemerintah Provinsi Bengkulu menjadi tuan rumah rangkaian perayaan Hari Kopi Internasional 2020 bertema “Towards the Vision of Indonesia as a World Coffee Paradise: From Farmers to Customers” yang diselenggarakan pada 1–4 Oktober 2020.
Perayaan Hari Kopi Internasional 2020 yang dilaksanakan secara virtual oleh Pemprov Bengkulu dibuka oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Dalam sambutannya, Menperin menekankan pentingnya perubahan sektor manufaktur dalam implementasi industri 4.0 yang mengintegrasikan dunia digital dan lini produksi. Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran untuk mendorong industri domestik bertransformasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi kenormalan baru.
Sebagai tuan rumah, Plt. Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah menyambut antusiasme sektor kopi nasional dan internasional untuk berpartisipasi aktif dalam Hari Kopi Internasional 2020 di Indonesia. Bengkulu menduduki posisi penting dan strategis dalam sektor kopi domestik karena kopi menjadi sektor unggulan bagi mata pencaharian masyarakatnya. Sebagai provinsi penghasil kopi robusta ketiga terbesar di Indonesia, Bengkulu berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas kopi.
Pada 2014, ICO menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional. Perayaan pertama dilaksanakan pada 2015 di Milan, dan pada tahun ini ICO mengangkat tema tahunan ‘Supporting the Next Generation’. Dirjen PPI Kemendag selaku Ketua Dewan ICO menekankan pentingnya peran generasi muda bagi pengembangan industri kopi di Indonesia, utamanya sebagai sumber inovasi dan ide-ide baru, serta membuka lapangan kerja dan menjamin sektor kopi yang berkelanjutan.
Di masa pandemi dan krisis ekonomi saat ini, pengembangan sektor kopi domestik membutuhkan kerja sama aktif antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi demi menjamin keberlanjutan Indonesia sebagai ‘coffee paradise’. Bantuan teknis dan keuangan bagi UMKM melalui kerja sama multi-stakeholder dapat membantu pemulihan ekonomi sektor kopi nasional yang terdampak pandemi.
Dengan kondisi krisis harga kopi internasional dan berbagai pembatasan ekspor-impor akibat pandemi Covid-19, peningkatan konsumsi domestik menjadi solusi terbaik untuk menyerap produksi dalam negeri dan memberikan harga yang remuneratif bagi petani, sekaligus juga membantu mewujudkan sektor kopi nasional yang berketahanan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.