irektur Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi melepas secara daring ekspor produk damar batu senilai USD 26.800 oleh PT Shifa Naghari Indonesia ke Sri Lanka, Kamis, (27 Nov).
Dalam sambutannya, Dirjen PEN mengatakan pelepasan ekspor hari ini tidak hanya menegaskan kemampuan PT Shifa Naghari Indonesia dalam membaca peluang pasar, tetapi juga menjadi bukti bahwa produk Indonesia memiliki daya saing kuat. Langkah ini dharapkan menjadi pembuka jalan bagi penguatan serta diversifikasi ekspor Indonesia.
Dirjen PEN juga memberikan apresiasi kepada Export Center Balikpapan yang terus menyediakan layanan pendampingan regulasi, konsultasi pasar, business matching, hingga asistensi peningkatan kualitas produk. Layanan ini sangat berperan dalam mendorong UMKM agar siap bersaing di pasar global.
Export Center Balikpapan diluncurkan secara resmi pada 1 Agustus 2025 oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso bersama Gubernur Kalimantan Timur.
Secara umum, nilai ekspor Indonesia ke Sri Lanka pada periode Januari—September 2025 meningkat 27,3% dengan nilai USD 357,9 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mencatat trend pertumbuhan ekspor ke Sri Lanka mencapai 5,8%, terutama pada komoditas bahan baku industri, produk konsumsi, dan material pendukung sektor manufaktur.
Turut hadir pada kesempatan ini, Asisten Perekonomian dan Administrasi Provinsi Kalimantan Timur, Ujang Rachmad; Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar; Direktur Utama PT Kaltim Kariangau Terminal, Enriany Muis; serta perwakilan Badan Karantina Indonesia dan Bea Cukai Balikpapan.