Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto menghadiri The Special AEM-METI Video Conference on Covid-19 Response di Jakarta, Rabu (29 Juli).
Mendag Agus menyampaikan bahwa penyebaran Covid-19 membawa dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi ASEAN, terutama sektor transportasi, pariwisata, ritel, dan jasa lainnya. Covid-19 juga menurunkan aktivitas ekspor-impor di, dari, dan ke ASEAN, meningkatkan angka pengangguran, serta mengancam ketahanan pangan.
Adapun upaya negara anggota ASEAN untuk meminimalisir dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 ialah dengan menerbitkan berbagai kebijakan stimulus ekonomi. Kebijakan yang paling umum yaitu keringanan pajak, pemberian subsidi/bantuan finansial, serta pemberian insentif pada sektor kesehatan. Sejumlah bank sentral di ASEAN juga telah merendahkan suku bunga dan menyerap surat utang negara.
Para Kepala Negara ASEAN telah menerbitkan ASEAN’s Leaders Vision Statement on a Cohesive and Responsive ASEAN: Rising Above Challenges and Sustaining Growth yang memuat poin-poin terkait pentingnya pemulihan ekonomi di kawasan pasca-Covid-19. Pernyataan ini kemudian ditindaklanjuti oleh para Menteri Ekonomi ASEAN dengan menerbitkan Hanoi Action Plan yang mencakup berbagai aktivitas guna mendorong pemulihan ekonomi di ASEAN, salah satunya melalui pemanfaatan industri 4.0.
Pada kesempatan tersebut mendag didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo serta Direktur Perundingan Asean, Antonius Yudi Triantoro
,