Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi menjadi pembicara pada diskusi panel "Absorbing Commodity Shocks" yang merupakan rangkaian kegiatan Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Selasa (24 Mei).
Mendag menjelaskan, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi sudah sejak lima tahun lalu menyatakan bahwa perdagangan komoditas dunia perlu ditata ulang. Struktur dan sistem yang dominan saat ini lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya, khususnya bagi masyarakat di negara berkembang besar, seperti Indonesia, Brasil, India, dan Tiongkok.
Mendag juga mengungkapkan bahwa konsep yang dikenal dengan ESG (environment, sustainability, and governance) saat ini menjadi ukuran pertama dan utama bagi investor dalam menanamkan modal.
Indonesia percaya bahwa komitmen penuh terhadap ESG menciptakan platform untuk membangun rasa saling membutuhkan dan saling percaya antarnegara di dunia.