Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menjadi pembicara utama pada Temu Bisnis Gerakan Industrialisasi (Gerai) Muhammadiyah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15 Okt).
Mendag mengungkapkan bahwa pemerintah berkewajiban membina dan membuka jalan agar pelaku usaha dapat memasuki pasar global, khususnya pasar baru. Oleh karena itu, pemerintah melakukan penjanjian dagang dengan negara mitra nontradisional, salah satunya dengan Uni Emirat Arab.
Kemendag telah menggelar beberapa misi dagang ke negara mitra. Kemendag juga mempunyai perwakilan perdagangan di luar negeri seperti Atase Perdagangan (Atdag) dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di 40 negara yang akan memfasilitasi pelaku usaha dalam mempersiapkan produk pilihan dalam kegiatan misi dagang tersebut dan turut serta dalam pameran internasional.
Mendag juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan, tetapi Indonesia masih tumbuh positif. Hal ini didukung oleh ekonomi Jawa Tengah yang tumbuh 5,66 persen di atas pertumbuhan nasional 5,44 persen pada triwulan pertama. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami surplus sebesar USD 35,89 miliar.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah, Tafsir; Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto; Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra; dan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Kasan.
.