Dalam 8 tahun terkahir, Indonesia tertinggal dari negara tetangga dalam hal perjanjian, baik Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Dalam mengejar ketertinggalan tersebut, Kemendag akan berusaha menjaga kerja sama dan siap membuka pasar baru.
Mendag menjelaskan bahwa dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekspor, pemerintah mengalami berbagai tantangan, antara lain meningkatnya sentimen proteksionisme dalam perdagangan global. Hambatan tersebut berupa standardisasi produk dan kampanye negatif terhadap produk unggulan, seperti minyak kelapa sawit, dan pengenaan trade measures, seperti Special Safeguards (SSG) yang dikenakan Filipina pada produk kopi instan Indonesia.
Turut hadir juga sebagai narasumber, yaitu Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil; Menteri Ketenagakerjaan, Muhammad Hanif Dhakiri; dan Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Kemenko Perekonomian dan HUT Kemerdekaan RI dengan tema " Strategi Mendorong Ekspor untuk Mengurangi Defisit Neraca Perdagangan” di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8).