Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengunjungi salah satu UMKM sarang burung walet di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (11 Des).
Kunjungan tersebut dalam rangka mendorong perluasan akses pasar sarang burung walet baik ke pasar domestik maupun pasar ekspor, serta dalam rangka merespons permintaan sarang burut walet dunia yang menunjukan tren yang positif, yakni 3,54% selama 5 tahun terakhir (2020–2024). 5 negara dengan permintaan tertinggi antara lain Tiongkok, Vietnam, Singapura, Thailand, dan Belanda.
Mendag menyampaikan bahwa Kemendag memiliki komitmen yang kuat dalam mendorong akses pasar UMKM Indonesia baik di pasar dalam negeri maupun ke pasar global melalui berbagai Program Business Matching dan Kemitraan dengan Ritel Modern, Pusat Perbelanjaan, Pangan Nusa Expo, serta Program UMKM BISA Ekspor melalui pitching dan business matching dengan buyer luar negeri melalui perwakilan dagang yang tersebar di 33 negara.
Indonesia merupakan negara eksportir sarang burung walet terbesar dunia dengan share sebesar 58,3%. Posisi ini makin membuka kesempatan luas bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama sarang burung walet dunia dengan makin meningkatnya popularitas sarang burung walet sebagai makanan ‘luxury’ dan makanan untuk kesehatan di beberapa negara Asia.
Selama kunjungan, Mendag melihat proses produksi sarang burung walet dari bahan baku hingga menjadi produk jadi yang siap santap sekaligus menjadi program ‘Nge-Walet bersama”.
Pada kunjungan tersebut, Mendag didampingi oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal S. Shofwan; Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri, Dewi Rokhayati; Direktur Bina Usaha Perdagangan, Septo Soepriyatno; Direktur Bina Pasar Dalam Negeri, Nawandaru Dwi Putra; serta Kepala Dinas Perindag ESDM Provinsi Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman.