Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengunjungi pelaku UMKM Namira Ecoprint yang berada di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13 Nov).
Mendag menyampaikan bahwa Namira Ecoprint merupakan contoh nyata produk fesyen dengan pemanfaatan bahan alam yang memberikan nilai tersendiri. Melalui inovasi, prinsip ramah lingkungan, dan penguatan produk, Namira Ecoprint dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor.
Mendag Busan menambahkan, Kemendag memiliki program UMKM BISA Ekspor yang bertujuan untuk mendorong pelaku UMKM agar dapat menembus pasar ekspor. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan peran perwakilan perdagangan yang ada di luar negeri, salah satunya dengan mengikuti business matching dan business pitching.
Namira Ecoprint merupakan UMKM asal Surabaya yang didirikan sejak 2019 dan bergerak di bidang fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) dengan produk ecoprint. Produk ini menggunakan teknik pewarnaan dan pencetakan kain dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun, bunga, atau ranting untuk menciptakan motif.
Selama kunjungan, Mendag Busan juga melihat proses produksi ecoprint dan berbagai produk jadinya. Namira Ecoprint juga mengolah sisa bahan baku menjadi kompos.
Pada kesempatan ini, Mendag didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemendag, Isy Karim; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan; dan Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri, Dewi Rokhayati.