Search

Konferensi Tahunan Karet ANRPC ke-12

  Dengarkan Berita Ini


Untuk mendukung terwujudnya industri karet berkelanjutan, Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti membentuk Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) untuk membantu petani menghasilkan karet alam berkualitas lebih baik, sehingga mendapatkan harga yang lebih baik.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo menjelaskan bahwa konferensi tahunan karet ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai ide terbaik untuk menjaga keberlanjutan karet alam yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Mendag mengatakan bahwa anggota ANRPC harus mengambil langkah yang adaptif dan inklusif untuk mewujudkan rantai nilai industri karet secara berkelanjutan di tengah pelambatan ekonomi global, penurunan produksi, dan harga karet.

Mendag juga menambahkan bahwa pasokan karet global menurun, tetapi harganya masih tetap rendah. Penurunan pasokan ini antara lain disebabkan oleh penurunan produksi yang disepakati negara-negara produsen karet (ITRC) dan penyebaran penyakit jamur.

ANRPC beranggotakan 13 negara produsen dan konsumen karet alam. Negara-negara tersebut yaitu Banglades, Kamboja, Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Srilanka, Thailand, dan Vietnam.

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita membuka Konferensi Tahunan Karet Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) ke-12 dengan tema “Adaptive and Inclusive Path to Sustainable Value Chain” di Yogyakarta, Senin (7 Okt).