Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Tommy Andana menghadiri Launching Jakarta International Arbitration Center (JIAC) di Auditorium Graha Swara, Universitas Tarumanegara, Jakarta, Selasa (21 Okt).
Plt. Dirjen Daglu menyampaikan bahwa saat ini, pemerintah menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama dan pelbagai kebijakan difokuskan terhadap percepatan hilirisasi industri, penguatan sumber daya manusia, peningkatan investasi, transformasi digital, penguatan UMKM dan koperasi, industri kreatif, serta ketahanan pangan.
Kementerian Perdagangan melalui 3 program prioritas utama, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, serta peningkatan UMKM BISA Ekspor berupaya untuk terus menciptakan kemudahan berusaha dan kegiatan perdagangan guna mendukung peningkatan ekspor nasional.
Keberadaan lembaga arbitrase yang terpercaya menjadi pilar penting dalam menciptakan kepastian dan keadilan bagi para pelaku usaha. JIAC diharapkan dapat menjadi alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan (alternative dispute resolution) yang efektif, adil, dan mampu memberikan kepastian hukum bagi dunia usaha.
JIAC merupakan lembaga arbitrase yang didirikan tahun 2024. Kehadiran JIAC sebagai lembaga arbitrase Internasional di Indonesia dapat berkontribusi dalam penguatan hukum nasional dan memperkokoh posisi Indonesia di tengah aktivitas perdagangan global, khususnya dalam menyelesaikan sengketa perdagangan dan investasi secara kredibel dan berkelas.
Turut hadir pada acara tersebut, yaitu Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim; Ketua Umum JIAC, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto; Letjen TNI (Purn) Sutiyoso; Ketua Pengawas JIAC, Ibrahim; Hakim Agung, Ahmad Sudiro; Rektor UNTAR, Anita Dewi Anggraeni Kolopaking; dan Ketua Pengurus Yayasan Tarumanegara, Ariawan Gunadi.