Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi memberikan sambutan utama pada Indonesia–China Dialogue Series #2 tema “Dari Penyelarasan Menuju Aksi: Mendorong Perdagangan Kelapa Sawit Indonesia–Tiongkok yang Inklusif, Bebas Deforestasi, dan Terpercaya” yang digelar secara hibrida di Jakarta, Rabu (10 Sep).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi memberikan sambutan utama pada Indonesia–China Dialogue Series #2 tema “Dari Penyelarasan Menuju Aksi: Mendorong Perdagangan Kelapa Sawit Indonesia–Tiongkok yang Inklusif, Bebas Deforestasi, dan Terpercaya” yang digelar secara hibrida di Jakarta, Rabu (10 Sep).
Sebagai produsen terbesar dan importir terbesar kedua di dunia, Indonesia dan Tiongkok memainkan peran penting dalam memastikan perdagangan kelapa sawit tak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan, inklusif, dan terpercaya secara global.
Dialog ini merupakan tindak lanjut dari seri pertama yang digelar pada Mei 2025 yang menghasilkan rekomendasi harmonisasi standar ISPO-CSPO, pengembangan koridor perdagangan yurisdiksi (Twin Cities) dan pembiayaan inklusif bagi petani kecil. Seri kedua ini memfokuskan langkah nyata implementasi, termasuk penyelarasan sertifikasi, penguatan sistem ketertelusuran digital, serta mobilisasi pembiayaan campuran untuk mendukung petani kecil.
Acara turut dihadiri oleh Regional Director TFA Asia Tenggara, Rizal Algamar; Executive Director Partnership For Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro), Insan Syafaat; Executive Director TFA China, Dr. Chunquan; dan Executive Director TFA, Jack Hurd. Selain itu, juga dihadiri oleh pejabat tinggi dari Tiongkok dan Indonesia, asosiasi dan pengusaha sawit, lembaga penelitian, serta mitra organisasi internasional.
,