Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Pemerintah telah menerapkan langkah strategis untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor. Memperluas ekspor produk nonmigas Indonesia ke pasar nontradisional. Bangladesh, Turki, Myanmar, dan Kanada merupakan negara tujuan ekspor nontradisional dengan nilai transaksi diatas USD 700 juta.
Kepala Pusat Pengkajian Kerja Sama Perdagangan Internasional memaparkan mengenai kondisi global terhadap kinerja perdagangan Indonesia. Kinerja perdagangan Indonesia turut dipengaruhi oleh kondisi eksternal, salah satunya yaitu perubahan nilai tukar rupiah. Selain nilai tukar, perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina juga memberikan dampak perlambatan ekonomi dunia.
Kementerian Perdagangan menerima kunjungan civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/2). Pada kesempatan ini, Kemendag diwakili oleh Kepala Pusat Pengkajian Kerja Sama Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono.
Perluasan akses pasar juga dibarengi dengan perjanjian perdagangan. Tahun 2018, Presiden Joko Widodo menyampaikan agar perundingan perjanjian perdagangan FTA/PTA Indonesia dengan mitra dagang segera diselesaikan. Perundingan tersebut untuk mengamankan kemudahan ekspor produk Indonesia ke negara tujuan ekspor.